Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
POLDA Metro Jaya (PMJ) terus menyelidiki meninggalnya anggota Paskibraka Tangerang Selatan Aurellia Qurratuaini. Pihak kepolisian juga telah memeriksa pelatih Paskribaka yang sempat melatih korban.
Polda Metro Jaya bekerja sama dengan Polres Tangerang Selatan untuk mendalami meninggalnya anggota Paskibraka tersebut. Pemeriksaan dilakukan di Polres Tanggerang Selatan.
Baca juga: Ada Perpres, Trans-Jakarta Harap Bus Listrik Segera Beroperasi
"(Saksi yang diperiksa) yang melatih, panitia siapa saja. Kita tanyakan semua siapa yang melihat," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono di PMJ, Jumat (9/8).
Argo menyebut, pihaknya terus menggali informasi terkait kegiatan selama proses pelatihan anggota Paskibraka yang menyebabkan Aurellia meregang nyawa.
"Kita meminta keterangan awal dibentuknya (regu Paskibraka) dan kegiatan sehari-hari seperti apa, latihannya seperti apa. Kita masih dalam taraf pemeriksaan saksi ya," ujar Argo.
Sebelumnya, seorang anggota paskibraka asal Tangerang Selatan bernama Aurellia Qurratuaini dikabarkan meninggal dunia pada Kamis (1/8) pagi.
Diketahui, Aurel meninggal dunia pada Kamis, 1 Agustus 2019. Aurellia terdaftar sebagai siswa Kelas XI MIPA 3 SMA Islam Al Azhar BSD menghembuskan napas terakhirnya di rumahnya di Taman Royal 2, Cipondoh, Tangerang.
Ayah Aurellia Kematian Farid Abdurrahman, 42, menilai kematian putrinya itu sangat janggal. Farid yang juga Purna Paskibra ini menganggap latihan yang dijalani anaknya sudah berlebihan.
"Jadi campur tangan senior di luar pelatih ini ini yang merupakan teror beban psikologis yang sangat luar biasa," ujar Farid.
Perlakuan berlebihan dinilai bukan dari pelatih. Melainkan didapati dari para senior. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved