Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
POLISI terus memburu orang-orang yang diduga terkait dengan aksi teror di Sarinah, Jakarta.
Setelah menangkap 12 orang di sejumlah daerah, polisi meminjam lima narapidana terorisme yang ditahan di LP Kelas I Tangerang untuk diperiksa.
“Itu untuk pendalaman,“ terang Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Charliyan di Mabes Polri, Jakarta, Minggu (17/1). Namun, Anton menolak untuk menjelaskan nama kelima narapidana itu.
Lebih lanjut, Anton menyatakan polisi berupaya menangkap Bahrun Naim, yang disebut-sebut bertanggung jawab atas teror di Sarinah. Bahrun kini diyakini masih berada di Suriah.
Bahrun berkomunikasi dengan anggotanya di Indonesia dengan banyak cara, seperti aplikasi pesan singkat. “Ada juga yang melalui perantara."
Pada kesempatan itu, Anton juga menegaskan, hingga saat ini, belum ada bukti keterkaitan teror di Sarinah dengan gembong teroris Santoso di Poso, Sulteng.
“(Pelaku teror) Sarinah dan Santoso belum ada kaitannya,“ katanya.
Terkait dengan itu, polisi terus mengawasi ratusan WNI yang diduga telah menjadi anggota Islamic State (IS) yang kembali ke Indonesia. Namun, mereka tidak bisa ditindak lantaran harus ada bukti permulaan yang cukup bahwa mereka terlibat aksi terorisme.
Pada bagian lain, Sugito (S), korban tewas akibat bom di Sarinah dipastikan bukan salah satu pelaku teror.
“S ialah warga biasa. Indikator itu dari data dan keterangan orangtua yang bersangkutan,“ kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal di area car free day, Jl MH Thamrin, Jakarta, Minggu (17/1).
Iqbal menjelaskan, S awalnya diduga salah satu pelaku teror.Dugaan awal, kata Iqbal, yakni dari rekaman CCTV bahwa S sedang berjalan bersamaan dengan D (Dian) sebelum ledakan di pos polisi.
“Lalu ada saksi juga melihat S berjalan beriringan. S pada saat itu ada di lokasi (pos polisi) berbarengan D. Kemudian S namanya persis jaringan yang sedang kami cari-cari.“
Warga asal Karawang, Jabar, itu tewas di dekat pos polisi bersama satu teroris, Dian, dan warga sipil atas nama Rico. S bekerja sebagai kurir perusahaan yang berada di Jalan Petojo Enclek, Jakarta Pusat.
Iqbal juga menjelaskan korban tewas bertambah menjadi delapan. Korban terakhir atas nama Rais Karna yang dinyatakan meninggal pada Sabtu (17/1) malam di RS Abdi Waluyo. Karyawan Bank Bangkok itu sempat koma karena tertembak. (Beo/Mal/X-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved