Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Beraksi tanpa Rompi Antipeluru

Golda Eksa
16/1/2016 08:20
Beraksi tanpa Rompi Antipeluru
(MI/GOLDA EKSA)

BAKU tembak antara terduga kelompok teroris dan pihak kepolisian di Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (15/1), sempat menyuguhkan aksi yang menegangkan.

Kala itu sejumlah petugas bersenjata beradu nyali tanpa rompi antipeluru.

Salah satu anggota Korps Bhayangkara yang menampilkan aksi nekat itu ialah Kepala Unit IV Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Teuku Arsya Khadafi.

Foto-foto Teuku dan polisi lain yang tengah beraksi itu beredar di media sosial.

Netizen memuji keberanian polisi.

Sebagian, terutama kaum hawa, menyanjung Teuku dengan sebutan 'agen ganteng dan fashionable'.

Tagar #KamiNaksir pun muncul untuk si bapak dengan dua anak tersebut.

Berikut petikan wawancara wartawan Media Indonesia Golda Eksa dengan Teuku Arsya Khadafi.

Kenapa Anda berani memburu para terduga teroris tanpa rompi antipeluru?

Karena saat itu saya sedang tidak di markas.

Saya sedang mengejar pelaku perampokan di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.

Tidak ada waktu untuk kembali ke markas mengambil rompi.

Apakah Anda tidak takut tertembak?

Sebagai anggota Polri, semua sudah menjadi risiko.

Saya mendapat kabar ada peristiwa ledakan dan penembakan sehingga harus segera memberikan bantuan di sana.

Bukankah ada SOP (prosedur operasi standar) yang berlaku tentang penggunaan rompi antipeluru?

Ya, memang itu ada. Tapi sekali lagi saya melakukannya karena situasi di TKP (tempat kejadian perkara) sudah tidak terkendali.

Saya dan anak buah tidak bisa menunda waktu dan langsung meluncur ke sasaran.

Kenapa Anda berani melepaskan tembakan ke target padahal situasi saat itu sedang tidak terkendali?

Saya sebelumnya sudah berkomunikasi dengan petugas kepolisian yang ada di TKP bahwa posisi para terduga teroris itu ada di tengah jalan dan masuk halaman parkir Starbucks.

Jadi tidak mungkin saya bertindak tanpa perhitungan.

Apakah Anda sadar jika banyak masyarakat yang menyaksikan tindakan tersebut dan menganggap hebat?

Tidak perlu berlebihan seperti itu.

Semua saya lakukan karena tugas. Sebaiknya jangan diekspos lah soal kenapa tidak pakai rompi.

Banyak yang memuji Anda rupawan dan fashionable, bahkan muncul #KamiNaksir. Apa tanggapan Anda?

Sebaiknya jangan melihat dari sisi tersebut dan jangan dibesar-besarkan soal itu.

Mari kita lihat tentang tugas kepolisian menangani kasus terorisme. (P-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya