Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Jumat Pagi, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia

Antara
02/8/2019 06:29
Jumat Pagi, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia
Deretan gedung bertingkat tersamar polusi udara di kawasan Jalan Thamrin, Jakarta(MI/PIUS ERLANGGA)

DATA pada laman resmi AirVisual mencatat kualitas udara di Ibu Kota DKI Jakarta, Jumat (2/8) pukul 05.30 WIB, masuk dalam kategori tidak sehat dan berada di urutan kedua terburuk dunia dengan angka 162 atau setara dengan parameter PM2.5 konsentrasi 77.2 microg/m3 berdasarkan US Air Quality Index (AQI) atau indeks kualitas udara.    

Dubai, Uni Emirat Arab menduduki kualitas udara terburuk sedunia dengan kategori tidak sehat di angka 171 dan parameter PM2.5 konsentrasi 94.4 microg/m3.    

Posisi ketiga dan keempat ditempati Dhaka, Bangladesh dan Tashkent, Uzbekistan, dengan kategori tidak sehat indeks AQI di angka 159 dan 153.    

Pada posisi kelima Ulaanbaatar, Mongolia, menempati di angka 145 dengan kategori udara tidak sehat untuk kelompok sensitif setara dengan paramater PM2.5 dengan konsentrasi 53.4 microg/m3..    

Baca juga: Hadapi Gugatan Polusi Udara, DKI Koordinasi dengan Para Tergugat

Sebelumnya, secara berturut- turut, Ibu Kota Indonesia tercatat pernah menduduki posisi pertama kualitas udara terburuk sedunia.    

Masalah kualitas udara yang buruk itu menghasilkan tuntutan dari beberapa organisasi yang bergerak di bidang lingkungan, seperti WALHI dan Greenpeace kepada tujuh lembaga pemerintahan.

Kelompok itu menganggap para tergugat telah abai terhadap hak warga negara untuk menghirup udara sehat di Jakarta.    

Untuk mengontrol kualitas udara di DKI Jakarta yang tergolong buruk, secara khusus, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengeluarkan Instruksi Gubernur 66/2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara yang disahkan pada 1 Agustus 2019. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya