Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Pembangunan MRT Fase II Dimulai di Taman Monas

Putri Anisa Yuliani
03/6/2019 09:40
Pembangunan MRT Fase II Dimulai di Taman Monas
Rangkaian kereta moda raya Ttrpadu (MRT) meninggalkan Stasiun ASEAN di Jakarta, Rabu (15/5).(MI/SUSANTO)

PEMBANGUNAN fisik moda raya terpadu (MRT) fase II Koridor Selatan-Utara Bundaran HI-Kota telah dimulai. Pembangunan fisik dimulai dengan pembangunan gardu listrik di taman Monas sisi barat daya yang berdekatan dengan Patung Kuda.

Untuk pembangunan gardu tersebut, PT MRT Jakarta pun memangkas 90 batang pohon di titik pembangunan gardu. Nantinya tidak hanya gardu listrik, pada lokasi itu juga akan dibangun Stasiun Monas.

"Ada 90 pohon yang kita tebang. Tapi keadaannya sebanyak 32 pohon itu memang sudah harus ditebang karena faktor usia dan yang 60 pohon itu memang keadaan masih bagus. Tapi kami berkomitmen untuk menggantinya, setiap 1 pohon yang ditebang diganti dengan 10 pohon sesuai aturan Unit Pengelola Kawasan Monas," kata Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim saat dihubungi, Jumat (31/5).

Menurut rencana, setelah diresmikan pembangunannya oleh Presiden Joko Widodo pada 1 April lalu, MRT fase II akan memiliki tujuh stasiun, yakni Sarinah, Monas, Harmoni, Glodok, Sawah Besar, Mangga Besar, dan Kota. Keseluruhan stasiun MRT akan berada di bawah tanah.

Untuk itulah pembangunan MRT fase II menelan dana lebih besar, yakni Rp22,5 triliun. Selain berada di bawah tanah, kesulitan lain yang menghantui pembangunan MRT fase II, yakni banyaknya gedung cagar budaya yang terdapat di sepanjang stasiun Harmoni hingga Kota.

"Memang butuh treatment khusus untuk pembangunannya karena harus berhati-hati sekali agar tidak mengganggu kekukuhan bangunan cagar budayanya," kata Silvia.

Dalam pembangunan MRT fase II nantinya beberapa halte juga akan direlokasi dari tempat semula, seperti Halte Sarinah, Halte Harmoni, Halte Sawah Besar, dan Halte Glodok.

"Kami berkoordinasi terus dengan Transjakarta soal relokasi halte. Karena harus tetap ada layanan kan. Tantangan juga ada dari relokasi Halte Harmoni. Karena itu halte sentral kan. Sangat challenging," ujarnya.

PT MRT Jakarta juga mengebut persiapan lelang paket-paket proyek sipil MRT fase II yang dibagi ke dalam enam paket lainnya selain pengerjaan gardu listrik di Monas.

Ditargetkan lelang seluruh paket bisa selesai tahun ini sehingga seluruh pembangunan paket bisa berjalan paralel tahun depan.

Pindah depo

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyatakan kesiapan studi kelaikan mengenai pemindahan lokasi depo MRT fase II. MRT fase II kelak melayani rute Bundaran HI-Kota.

Semula lokasi depo direncanakan ada di Ancol Timur dengan menempati lahan milik Pemprov DKI seluas 10 hektare (ha). Namun, MRT berubah pikiran dan direkomendasikan untuk mencari lahan lain oleh konsultan dan ditemukan lahan seluas 40 ha di Ancol Barat.

Menurut Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar, lahan itu memiliki tiga kelebihan jika dibandingkan dengan lahan di Ancol Timur, yakni jaraknya lebih dekat dengan titik akhir MRT fase II di Kota, yakni hanya 5,2 kilometer (km). Sementara itu, lahan di Ancol Timur berjarak 10 km dari Kota.

Di samping itu, lahan tersebut merupakan lahan matang sehingga dalam hal konsolidasi pembangunan akan lebih mudah.

"Lahan di Ancol Timur itu dulunya urukan atau reklamasi rawa. Jadi, memang perlu pematangan lagi yang cukup sulit dan butuh dana lebih besar," kata William dalam agenda Forum Jurnalis MRT di Jakarta Selatan, Rabu (29/5). (X-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya