Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
PT MRT Jakarta memperpanjang potongan harga 50% bagi warga yang ingin menumpangi Moda Raya Terpadu (MRT). Perpanjangan potongan harga diberlakukan hingga 12 mei 2019. Mengenai hal tersebut, tak sedikit penumpang berharap potongan harga 50% untuk tarif MRT terus diperpanjang.
Devina, 19, seorang mahasiswi menyambut gembira kabar tersebut. "Awalnya saya sudah siapkan saldo lebih untuk uang elektronik karena takut harganya sudah mulai naik. Eh, ternyata masih diskon. Senang sekali, siapa sih yang ga suka diskon, " tuturnya di Stasiun MRT ASEAN, Jakarta, Kamis (2/5).
Baca juga: MRT Sediakan Kereta Khusus Wanita Saat Jam Sibuk
Ia mengaku awalnya merupakan salah satu pengguna ojek daring. Namun kini ia mulai beralih menggunakan MRT lantaran merasa lebih hemat pengeluarannya. "Biasanya kalau naik ojek online, pulang pergi bisa sampai Rp25 ribu. Semenjak ada MRT berkurang hampir setengahnya," jelasnya.
Saat dimintai komentar apakah akan menggunakan MRT saat potongan harga 50% tidak diberlakukan, ia mengaku tetap akan menumpangi MRT. "Tetap naik MRT, lumayan menghemat pengeluaran. Semoga sih diperpanjang terus potongan harganya," ucapnya.
Tak hanya Devina yang berharap potongan harga terus diperpanjang, Fikki Hidayat, 24, juga rela memarkirkan sepeda motornya di Park and Ride Lebak Bulus dan melanjutkan menggunakan MRT menuju kantornya di kawasan Sudirman. Ia berharap potongan harga terus diperpanjang.
"Maunya (potongan harga) diperpanjang. Saya biasanya ke kantor naik kendaraan pribadi,sekarang beralih ke MRT alasannya karena lebih menghemat pengeluaran, ditambah naik MRT jauh dari macet," kata Fikki di Stasiun MRT Lebak Bulus.
Ia mengaku tidak menutup kemungkinan akan kembali menggunakan kendaraan pribadi jika tarif normal diberlakukan. "Kalau nanti potongan harga berakhir, tidak menutup kemungkinan saya kembali menggunakan kendaraan pribadi menuju kantor, " pungkasnya.
Ia mengaku alasannya kembali menaiki kendaraan pribadi jika tarif MRT kembali normal adalah perbandingan pengeluaran menggunakan kendaraan pribadi yang lebih murah.
"Kalau biasanya, saya isi bensin Rp20 ribu per hari dibandingkan tarif normal MRT Rp28 ribu pulang-pergi, ya lebih murah naik kendaraan pribadi, " jelasnya.
Ia juga menilai, jika ingin masyarakat mengubah kebiasaan menggunakan kendaraan pribadi beralih ke transportasi massal harus disesuaikan tarifnya. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved