Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PASCALUAPAN banjir di permukiman warga, RT 10, RT 11, dan RT 12, RW 02 Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, aliran listrik padam total. Beberapa warga yang kembali ke rumah masing-masing terpaksa beraktivitas dalam kondisi gelap.
Salah seorang warga setempat, Dani Saroni, mengatakan sebagian warga kembali ke rumah untuk mengecek kondisi perabotan dan persiapan untuk melakukan pembersihan. "Mereka pulang dulu, liat kondisinya banjirnya, airnya masih selutut di bawah," sebutnya.
Dia menambahkan, banjir yang tadi siang sempat mencapai tiga meter itu mulai menyusut sejak sore tadi. Sebagian warga memilih bertahan di kediaman kerabat atau tempat mengungsi lainnya hingga kondisi air benar-benar surut.
"Air naik sejak subuh tadi, karena siang tadi juga hujan, warga ada yang milih nginap di rumah saudaranya," terang Dani.
Salah seorang warga lainnya, Yudi, tengah membeli lilin untuk persiapan membersikan lumpur yang terbawa arus banjir di rumahnya. "Iya masih gelap, ini beli lilin mau bersih-bersih," sebutnya.
Yudi mengaku akibat banjir yang semakin tinggi sejak siang tadi, aliran listrik di tiga RT setempat dipadamkan. "Sejak siang tadi listrik padam. Ini belum nyala juga karena air masih belum turun semuanya," pungkasnya.
Dari pantauan Media Indonesia, Jumat (26/4) warga setempat, membawa sejumlah bantuan makanan dan minuman ke dalam permukiman. Pasalnya, ada sejumlah warga yang memilih bertahan di lantai atas rumahnya.
Sepeda-sepeda motor nampak diparkir di sepanjang jalan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kober yang terletak di dekat RW 02 Kelurahan Cawang. Beberapa warga bersiaga di lokasi titik yang masih tergenang banjir. (A-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved