Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
PENUMPANG yang menggunakan Moda Raya Terpadu (MRT) hanya untuk menjajal terlihat berkurang jauh dibandingkan pekan lalu, saat MRT pertama kali beroperasi komersial.
Seperti yang terlihat Sabtu (13/4) ini, suasana stasiun MRT masih cukup lengang.
"Sekarang sudah berkurang. Bisa lihat sendiri sekarang yang naik sebagian besar memang ingin berpergian karena keperluan bukan seperti sebelumnya cuma bolak-balik saja," kata petugas pengaman dalam MRT Novi Arianto kepada Media Indonesia, Sabtu (13/4).
Novi pun menyebut hal ini disebabkan dampak sosialisasi yang dilakukan secara masif dan konsisten dari pihak MRT. Selain itu, PT MRT Jakarta telah menerapkan batas waktu maksimum penumpang untuk bisa tap in dan tap out di stasiun yang sama, yakni 2 jam.
"Sudah lebih dari dua jam dia keluar di stasiun yang sama seperti saat dia masuk, ya error gate tidak terbuka. Penumpang akan didenda tarif terjauh Rp14 ribu," ujarnya.
Baca juga: Pendukung Jokowi Padati Stasiun MRT Lebak Bulus
Selain kondisi tersebut, PT MRT Jakarta juga memberlakukan ketentuan penumpang yang ingin pindah peron untuk menggunakan kereta sebaliknya dari kedatangan harus keluar dengan tap out kemudian tap in kembali saat akan masuk.
"Sementara ini, itu berlaku hanya di Lebak Bulus. Jadi kalau penumpang mau pindah peron tidak bisa sekadar pindah, harus lewat pagar, tap out, lalu tap in lagi. Jadi harus bayar lagi," tukasnya.
Diakuinya, strategi ini cukup ampuh mengurangi penumpang yang hendak bolak-balik naik MRT.
"Rata-rata malas bayar lagi sih meski masih diskon 50%," pungkasnya.(OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved