Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
PEMBERLAKUAN tiket berbayar selama tiga hari terakhir tidak menurunkan animo warga untuk menggunakan moda raya terpadu (MRT) Ratangga. Ada yang sekadar menjajal, tapi tidak sedikit untuk mendukung mobilitas kerja mereka.
Selama tiga hari juga antrean di depan loket penjualan tiket tidak pernah pendek. Selain kurangnya personel di loket, sistem tiket single trip juga jadi faktor penyebab.
Seorang penumpang harus antre saat hendak membeli tiket. Ia kembali antre di stasiun tujuan karena harus mengambil uang deposit sebesar Rp15 ribu, sambil menyerahkan tiket. Dua tujuan itu dilayani di satu loket yang sama.
Kondisi lain terjadi pada hari ketiga, kemarin. Banyak warga memanfaatkan hari libur dengan mencoba moda transportasi terbaru di Tanah Air ini. Saat penumpang membeludak, antrean terus terjadi sepanjang hari.
Namun, manajemen PT MRT Jakarta menyatakan antrean terjadi bukan hanya karena banyak penumpang. “Faktor lain, penumpang belum terbiasa dengan sistem tiket MRT,” papar juru bicara PT MRT Jakarta Ahmad Pratomo.
Menurut dia, kebanyakan warga tidak membaca banner sosialisasi yang dipasang di semua stasiun bahwa sistem tiket MRT ialah one man one ticket. Sistem itu mengharuskan satu tiket untuk satu orang tap in dan tap out di stasiun.
Banyak penumpang yang ternyata menggunakan satu tiket untuk beberapa anggota keluarga. Selain itu, ada penumpang yang juga melakukan tap in dan tap out di stasiun yang sama dalam jangka waktu tertentu.
"Banyak yang mencoba dari Stasiun Lebak Bulus menuju Stasiun Bundaran HI lalu balik lagi ke Lebak Bulus untuk tap out. Ini membuat tap out akan gagal dan sirene gate berbunyi. Inilah yang membuat antrean sangat panjang hari ini,” tandas Pratomo.
Sekretaris Perusahaan PT MRT Muhamad Kamaluddin juga mengakui ada kendala pada mesin tiket otomatis. Kendala teknis juga terjadi pada gerbang pembayaran.
“Kendala itu menyebabkan antrean panjang selama jam sibuk siang dan sore hari. Kami masih berupaya agar kejadian serupa tidak terulang lagi,” janjinya. (Put/*/J-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved