Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Atasi Banjir, Anies Andalkan Waduk

MI
02/4/2019 09:45
Atasi Banjir, Anies Andalkan Waduk
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan(ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

BANJIR bandang di wilayah Kelurahan Jatipa-dang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, akan terus datang pada musim penghujan sampai akhir tahun ini. Setelah itu, angka kejadian banjir dapat dikurangi karena aliran air ke sungai yang mengalir di Jakarta bisa dikendalikan.

"Akhir tahun ini, dua waduk tuntas dibangun di Bogor sehingga limpahan air yang mengalir ke sungai-sungai di Jakarta bisa dikurangi. Tuntasnya waduk dapat me-minimalkan kejadian banjir," ungkap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, kemarin.

Ia menyatakan kedua wa-duk sanggup mengurangi vo-lume air yang turun ke Jakarta hingga 30%. Tanpa waduk, sebesar apa pun upaya yang dilakukan Pemprov DKI tidak akan dapat mengurangi banjir.

Soal rencana naturalisasi sungai, Anis belum mau menceritakan detailnya. "Ke depan akan ada penataan. Tapi kita akan kerjakan satu-satu."

Banjir di Jatipadang juga mendapat sorotan dari Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi. Ia meminta aparatur di suku dinas sumber daya air memahami persoalan di lapangan.

Baca Juga: Anies : Waduk Di Bogor Akan Kurangi Banjir Jakarta

"Bencana seperti di Jatipadang terjadi karena mereka tidak mengetahui betul karakteristik wilayah. Dinas sumber daya air yang kini dipimpin pejabat dengan status pelaksana tugas juga memengaruhi kinerja aparatur," keluhnya.

Saat ini dinas SDA dipimpin Yusmada Faisal sebagai plt. Yusmada juga merangkap jabatan karena juga mengemban posisi sebagai Asisten Sekda Bidang Pembangunan. Prasetyo menduga posisi rangkap itu membuat Yusmada kurang terjun ke lapangan karena lebih sering berkantor di Balai Kota DKI.

"Plt lebih perhatian ke bawah karena tanggul Jatipadang bukan sekali-dua kali diterjang banjir bandang," ungkap politikus PDIP itu.

Untuk mencegah banjir, lanjutnya, bukan hanya di Jatipadang yang harus dibenahi. Dia mendukung kegiatan normali-sasi sungai dan kali kembali dijalankan Pemprov DKI.

Normalisasi sungai dijalankan besar-besaran di era Gubernur Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama. Namun, di era Anies, program itu dihentikan dengan alasan normalisasi sungai dengan cara pelebaran tidak bersahabat dengan rakyat. Ia pun menggagas program naturali-sasi sungai, yang sampai sekarang belum dieksekusi.

Setali tiga uang dengan pendapat Prasetyo, Wali Kota Jakarta Selatan Marullah juga mengeluhkan kinerja jajaran suku dinas sumber daya air. "Memang mereka sudah melapor akan melakukan pemeliharaan teknis, tapi koordinasi dengan saya sudah mereka abaikan. Saya sudah melapor ke gubernur terkait soal ini."

Ia mengungkapkan cukup banyak wilayah Jakarta Selatan yang rawan tergenang selama musim hujan sebab beberapa kontur tanah di Jaksel cenderung lebih rendah daripada sungai. Selain itu, Jakarta Selatan memiliki banyak aliran sungai, anak sungai, dan saluran penghubung.

Banjir bandang di Jatipadang terjadi akibat jebolnya tanggul sungai di RW 06. Ratusan warga terpaksa harus mengungsi karena rumah mereka terendam air semalaman. Pemerintah Kota Jakarta Selatan sudah mendistribusikan bantuan untuk warga. (Put/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : PKL
Berita Lainnya