Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Fase Kedua Segera Datang

Ferdian Ananda Majni
25/3/2019 10:05
Fase Kedua Segera Datang
(MI/ADAM DWI)

DI tengah euforia datangnya moda raya terpadu (MRT) Ratangga di Jakarta, William Sabandar meniupkan kabar gembira lagi. Direktur Utama PT MRT Jakarta itu menyatakan proses pembangunan MRT fase dua sudah dimulai.

"Proses awalnya sudah kami mulai, yakni lelang paket kontrak 200 untuk pembangunan gardu bawah tanah di Monumen Nasional (Monas). Proses pelelangan juga kita lakukan untuk paket kontrak dari Bundaran HI sampai Harmoni," papar William, di sela-sela peresmian operasional MRT Ratangga, kemarin.

Tahun ini, lanjut dia, pelelangan paket selanjutnya juga akan dilakukan. Bersamaan dengan itu, pada tahun yang sama, proses pembebasan lahan utilitas juga digelar dengan harapan bisa kelar tepat waktu.

MRT Jakarta fase kedua akan membedah kejumudan lalu lintas darat antara Bundaran Hotel Indonesia-Kota. Penyelesaian rute ini ditargetkan pada 2024. Dana pembangunan kembali dikucurkan pemerintah Jepang setelah mereka juga memberi pinjaman untuk MRT fase pertama. Untuk yang kedua ini, anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp22 triliun.

"Saat ini barangnya sudah tersedia, jadi tinggal dikerjakan," tambah William.

Setelah fase kedua tuntas, PT MRT juga telah merencanakan untuk membangun fase 3, yang menghubungkan Kalideres, Jakarta Barat hingga Ujung Menteng, Jakarta Timur. Jalur ketiga ini menjadi yang terpanjang mencapai 62 kilometer. Pemerintah Jepang juga sudah menyanggupi untuk mendanai proyek ini.

Bersama pemerintah pusat, Pemprov DKI Jakarta juga merencanakan perpanjangan jalur MRT hingga 223 kilometer dalam 10 tahun ke depan.

Terintegrasi

Peluncuran MRT Ratangga, kemarin, menerbitkan banyak kegembiraan dan optimisme, termasuk Gubernur Anies Baswedan yang meyakini MRT akan menjadi salah satu tumpuan di masa depan.

"Saat ini, pada awal operasi, saya perkirakan jumlah penumpang bisa mencapai 65 ribu orang per hari. Secara bertahap, tahun depan, saya optimistis akan terus meningkat menjadi 130 ribu per hari," tuturnya.

Anies mengaku akan mendorong Ratangga menjadi bagian dari Jak Lingko, sebuah sistem integrasi transportasi Ibu Kota yang ia canangkan. Sistem ini, dalam bahasa mantan Rektor Universitas Paramadina itu, mengintegrasikan kendaraan kecil hingga kendaraan besar, dari first mile hingga last mile.

Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Proyek MRT Berhasil Selesai di Era Jokowi

Meski baru, lanjut dia, MRT Jakarta telah terintegrasi dengan Trans-Jakarta. Ke depan, pihaknya akan terus mendorong integrasi dengan moda transportasi lainnya, seperti light rail transit (LRT) dan commuter line dalam kerangka Jak Lingko. "Kita akan terus kawal pembangunan MRT fase 2 dan fase-fase berikutnya," terangn

ya.

Soal MRT fase pertama, dia menyatakan sebagai sebuah terobosan infrastruktur untuk mengatasi masalah transportasi di DKI Jakarta. Proyek ini sangat kolosal karena melibatkan 253.353 pekerja. Dalam operasionalnya, PT MRT didukung 546 karyawan.

"Mereka bekerja dalam sunyi, jauh dari liputan media. Oleh tangan-tangan mereka, sejarah baru ditorehkan di Ibu Kota," tandasnya.

Anies menjelaskan kereta Ratangga akan beroperasi selama 19 jam dengan jeda waktu antara satu rangkaian dan yang lainnya hanya 5 menit pada jam sibuk atau 10 menit pada jam normal.

"Kepada seluruh warga Jakarta, kami berharap MRT ini tidak hanya memberikan kenyamanan dan kemudahan, tapi turut membentuk perilaku dan karakter sebagai warga dunia yang maju dan beradab. Mari kita manfaatkan MRT ini sebaik-baiknya dengan turut menjaganya sebagai aset bersama," pungkas Anies. (Ant/J-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : PKL
Berita Lainnya