Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
Harapan warga Jakarta untuk dapat mengakses semua angkutan publik dengan menggunakan satu kartu belum akan jadi kenyataan dalam waktu dekat. Seperti diungkapkan Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta, Muhamad Kamaludin, kartu yang dikeluarkan pihaknya tidak bisa digunakan di Trans-Jakarta.
"Namun, kartu uang elektronik yang selama ini digunakan warga untuk menggunakan Trans-Jakarta bisa langsung digunakan untuk MRT. Untuk kartu MRT belum bisa untuk Trans-Jakarta, karena harus ada penambahan sistem di semua halte," aku Kamaludin, kemarin.
Jika sesuai rencana, MRT akan beroperasi pada akhir mendatang. Moda transportasi terbaru di Indonesia itu akan melayani rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia, sejauh 16 kilometer.
Lebih jauh dia menambahkan, kartu Jak Lingko juga masih harus menunggu tes uji oleh Bank Indonesia untuk bisa digunakan pada MRT. "Terkait integrasi tarif memang belum diputuskan, sehingga sampai saat ini rencana penggunaan tiket masih berjalan sendiri-sendiri. Tiket yang bisa digunakan berbagai moda memudahkan pengguna, tapi integrasi tarif masih menunggu keputusan dari Pemprov DKI," tandas Kamaludin.
Tiket MRT, lanjut dia, masih menunggu pengujian oleh Bank Indonesia, sebelum diputuskan bisa digunakan sebagai uang elektronik.
"Akan diuji oleh BI. Tes ini adalah tahapan kedua. Sebelumnya, ada syarat administrasi yang harus dipenuhi dan kami sudah penuhi," lanjutnya.
Beberapa hal yang diuji BI antara lain keamanan keuangan dari tiket multitrip. Di antaranya terkait pemotongan saldo yang harus sesuai dengan ketentuan tarif serta keamanan keuangan.
PT MRT Jakarta sudah mence-tak 941 ribu tiket harian tunggal dan multitrip. Sistem tiket MRT ini sama seperti tiket kereta rel listrik (KRL) Commuterline. Pengguna yang membeli tiket harian tunggal akan dibebankan biaya produksi tiket yang bisa dikembalikan melalui loket atau mesin otomatis.(Put/J-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved