Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengadakan sosialisasi untuk meningkatkan penggunaan kartu multitrip (KMT) dan aplikasi KRL Access. Pasalnya para pengguna jasa transportasi KRL masih sering menggunakan tiket harian berjamin (THB) sehingga menimbulkan antrean di loket. “Kami ingin semakin banyak orang yang menggunakan KMT dengan berbagai macam keuntungan,” kata Direktur Utama PT KCI Wiwik Widayanti di Stasiun Jakarta Kota bersamaan dengan perkenalan KMT edisi Imlek, kemarin. Wiwik menyebutkan dengan meluncurkan produk edisi spesial, mereka bisa menyosialisasikan kelebihan KMT, antara lain bisa langsung top up saldo tanpa harus berada di stasiun KRL dan tidak ada batas masa berlaku. “Transaksi juga langsung dipotong dari KMT. Namun, kalau menggunakan THB, harus antre membeli tiket dan harus refund setelah sampai di tujuan,” sebutnya. Kelebihan lainnya dari KMT, kata dia, ialah sebagai kartu elektronik KMT bisa digunakan untuk transaksi di tempat lain juga. Dia berharap, KMT akan menjadi kartu transportasi sehingga bisa digunakan warga untuk bepergian dengan KRL, Trans-Jakarta, LRT, dan MRT. Selanjutnya, keuntungan menggunakan aplikasi KRL Access tentunya masyarakat bisa secara seketika mengetahui keberadaan KRL yang beroperasi sehingga mereka bisa lebih mudah merencanakan agenda berpergian. Dia menambahkan, sejauh ini pengguna jasa KRL yang memakai KMT mencapai 35% dari total jumlah penumpang KRL, yakni 875 ribu per hari, sedangkan pengguna THB 40%. “Kemudian sisanya pengguna jasa KRL mengunakan pembayaran uang elektronik dari kartukartu bank yang ada,” paparnya. Dia mengatakan penjualan kartu THB dilakukan berulang-ulang. Para pengguna umumnya penumpang musiman tetapi pada hari kerja masyarakat biasanya
menggunakan KMT. Wiwik menegaskan penggunaan KMT sebagai kartu elektronik masih dalam proses dan ditargetkan pada tahun ini bisa terealisasi. “Ini masih dalam proses semuanya, harus segera,” paparnya. Saat ini, KCI masih menunggu izin dari Bank Indonesia (BI) supaya KMT bisa digunakan sebagai kartu elektronik. Wiwik menambahkan, perluasan penggunaan KMT menjadi kartu elektronik bertujuan semakin banyak pengguna KRL yang beralih menggunakan KMT dari THB. Dengan demikian, kata dia, antrean panjang di sejumlah loket dan mesin tiket di stasiun kereta bisa diminimalkan. Wiwik mengaku telah berkoordinasi dengan perusahaan operator transportasi lainnya agar integrasi moda transportasi Jabodetabek bisa berjalan baik. (Fer/J-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved