Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

Dinkes DKI Canangkan Satu Kader Jumantik Per RT

Putri Anisa Yuliani
24/1/2019 10:39
Dinkes DKI Canangkan Satu Kader Jumantik Per RT
(ANTARA FOTO/ Feny Selly)

GUNA mencegah perkembangbiakkan nyamuk Aedis Aegypti penyebab demam berdarah dengue (DBD) Dinas Kesehatan berpandangan harus ada satu kader juru pemantau jentik (jumantik) di tiap RT.

Tujuannya agar di tiap lingkungan RT terdapat anggota masyarakat yang mampu mengondisikan serta membina sesama warga di RT tersebut perihal pembasmian jentik nyamuk.

Kadinkes DKI Jakarta Widyastuti bahkan berpendapat setiap warga harus bisa berperan sebagai jumantik bagi keluarganya.

"Petugas jumantik bisa memotivasi dan mengedukasi warga RT binaannya. Tidak hanya itu, diharapkan semua rumah menunjuk anggota keluarganya untuk menjadi kader di rumahnya sendiri dan melakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) di rumah sendiri," kata Widyastuti saat dihubungi Media Indonesia, Rabu (23/1) malam.

Sementara itu, kader jumantik juga intens dilibatkan dalam mempromosikan kegiatan pencegahan. Promosi itu dilakukan baik di RSUD maupun Puskesmas di tingkat kecamatan dan kelurahan di seluruh Jakarta.

Baca juga: Penderita DBD Meningkat, Pemprov DKI Tingkatkan Kewaspadaan

Masyarakat pun diminta mewaspadai genangan-genangan yang banyak muncul saat musim hujan karena bisa menjadi sarang nyamuk. Widyastuti juga berharap langkah mengumpulkan sampah plastik untuk didaur ulang maupun ditukarkan ke bank-bank sampah yang ada bisa digalakkan guna meminimalisir tempat perkembangbiakkan nyamuk.

"Selain memberantas sarang nyamuk juga diharapkan masyarakat bisa mendaur ulang sampah plastik, memelihara tanaman anti nyamuk, juga membersihkan lingkungan," terangnya.

Di sisi lain, pengasapan dilakukan pada lokasi-lokasi yang menjadi tempat tinggal warga yang positif terkena DBD agar tidak semakin banyak penderita DBD bertambah. Sebab, pengasapan hanya bermanfaat untuk membunuh nyamuk yang dewasa bukan jentik nyamuk.

Pencegahan-pencegahan ini harus intensif dilakukan sebab jumlah penderita DBD telah meningkat. Saat ini jumlah kasus DBD di Jakarta sudah mencapai 370 kasus. Jumlah ini meningkat dari jumlah tahun lalu sebesar 198 kasus pada periode yang sama.

Jumlah kasus terbanyak berada di Jakarta Selatan sebanyak 131 kasus, lalu di Jakarta Barat sebanyak 106 kasus, Jakarta Timur 86 kasus, Jakarta Utara 30 kasus, dan Jakarta Pusat 17 kasus. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya