Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PENGAMAT transportasi Azas Tigor Nainggolan menyebut tiket mass rapid transit (MRT) dan light rapid transit (LRT) harus dibanderol dengan harga terjangkau. Dengan begitu, masyarakat luas bisa menikmatinya.
"Kalau masalah tarif, dengan integrasi transportasi masyarakat harusnya murah. Kalau saya, jangan sampai Rp15 ribu," kata Azas kepada Medcom.id, Rabu (9/1).
Menurut dia, tarif yang rendah bisa diraih dengan cara memberlakukan sistem subsidi. Dengan harga yang murah, tentunya masyarakat mau beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum.
"Pengguna transportasi umum sekarang di Jabodetabek sekitar 18%. Kalau harga, layanan, dan integrasinya baik, paling tidak 25% hingga 30% masyarakat nantinya akan gunakan transportasi publik," terang Azas.
Azas menilai saat ini animo masyarakat terhadap MRT dan LRT sudah besar. Pemerintah tinggal menyosialisasikan dan mengintegrasikan MRT dan LRT dengan transportasi umum lainnya.
"Kalau dia (layanan dan harga MRT dan LRT) bagus, nanti bisa sampai 40% pengguna trasnportasi umum di jabodetabek. Ini (layanan dan harga MRT dan LRT) yang harus diselesaikan segera," ungkap Azas.
Baca juga: MRT Jakarta Targetkan 130 Ribu Penumpang Per hari
Berdasarkan jadwal, MRT Jakarta akan mulai beroperasi pada Maret 2019. Fase 1 MRT Jakarta dengan rute Lebak Bulus-Bundaran HI akan menggunakan 16 rangkaian kereta.
Dari 16 rangkaian itu, 14 rangkaian akan digunakan untuk operasional dan dua sisanya untuk cadangan. Satu kereta bisa memuat 200-300 penumpang dengan jumlah maksimal sekitar 1.800 penumpang untuk satu rangkaian.
Kecepatan rangkaian kereta MRT bisa mencapai 80 kilometer per jam di bawah tanah dan bisa meningkat hingga 100 kilometer per jam di permukaan tanah. Dengan begitu, perjalanan dari Stasiun Lebak Bulus ke Bundaran HI hanya butuh waktu 30 menit.
Sementara itu, LRT dijadwalkan beroperasi pada Februari 2019 setelah uji coba kereta secara keseluruhan. Pada Desember 2018, proyek LRT Jakarta koridor 1 fase 1 rute Kelapa Gading-Velodrome sudah mencapai 90%. (Medcom/OL-3)
Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi Arafiq (Imam-Ririn) mendorong integrasi Light Rail Transit (LRT) Jakarta hingga ke pusat Kota Depok.
Sejumlah tahap pembangunan LRT yang dianggapnya sebagai sebuah kekeliruan.
Pengalihan arus mulai dilakukan sejak 3 Februari hingga 19 Februari 2019.
Saat ini, kata dia, tahapan masih dalam fase penyatuan instansi moda terkait.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved