Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Sarung tangan di rak asesoris gerai H&M, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, itu sepintas tak berbeda dengan item fesyen lainnya. Permukaannya halus, menghasilkan sensasi hangat dan nyaman buat pemakainya.
Namun, bukan cuma bahan bakunya yang istimewa, perjalanannya dari Pulau Seribu, Jakarta, lokasi pengumpulan material botol plastik yang kemudian diangkut ke lokasi pencacahan di Tangerang Selatan, Banten, selanjutnya dikirim ke PT Kahatex, di Kabupaten Bandung yang mengolahnya menjadi produk jadi dengan label poliester dikemasannya.
Konsep ekonomi sirkular itu kemudian berakhir di pusat belanja yang bisa mengungkit keseruan berburu produk fesyen juga menjadi kontribusi buat gerakan hijau. "Semua produk H&M sudah melalui proses keamanan dan kenyamanan sehingga tidak akan ada masalah," ujar Manager Communication H&M Indonesia, Karina Seogarda kepada Media Indonesia, Kamis (27/12).
Anya Saphira, Sustainability Manager H&M Indonesia, berkisah, pihaknya memang berkomitmen pada bisnis sirkularm yang memaksimalkan pemanfaatan material, hingga limbah bisa didaurulang menjadi bahan baku produk. Data 2014 menunjukkan, sampah di laut seluruh dunia mencapai sekitar 269 ribu ton, tersebar di lima tempat yang menjadi kumpulan sampah. Sebanyak dua antaranya, yang terbesar terdapat di Samudera Pasifik dan Samudera India. Kabar buruknya, kedua samudera ini yang mengapit Indonesia.
Sejak setahun lalu, H&M pun berkolaborasi dengan Danone AQUA, merek air minum dalam kemasan untuk menggerakkan program proyek Bottle2Fashion. Aksi hijau dilakukan, nilai rantai ekonomi pun ditambahkan dan edukasi pun terjadi di tingkat konsumen.
Tas dari karton susu dan kertas semen
Masih di Grand Indonesia, aksi hijau sebagai konsumen pun bisa dilakukan di lantai 3, di gerai Alun-Alun Indonesia. Hampirti saja rak yang memajang aneka produk berbahan karton susu kotak yang diolah menjadi tas nan gaya, sampul notes bersampul batik hijau berharga Rp230 ribu bermerek Bikin-Bikin.
Pincky Sudarman, Presiden Direktur Alun-Alun Indonesia berkisah, sebagai gerai yang berfokus pada produk-produk yang mengangkat seni dan kreatifitas lokal, pihaknya membuka pintu lebar-lebar pada produk yang mengedepankan konsep sirkular ekonomi. "Semua dari mereka bersifat artisan, bukan masal, benar-benar diproduksi dengan tangan. Seperti tas dari bahan karton susu kotak ini, dibutuhkan pengolahan dengan teknik tertentu sehingga teksturnya artistik namun sekaligus kuat menahan beban," ujar Pincky, Jumat (28/12).
Sejalan dengan konsep premium yang diusung pusat belanja, sekaligus gerainya, Pincky menerapkan seleksi ketat pada kualitas dan citarasa seni yang disematkan. "Jangan sampai menciptakan sampah baru, sehingga harus benar-benar bisa dimanfaatkan, selain juga kualitas dan tampilannya yang selaras dengan segmen pasar kami," ujar Pincky sembari mengakui, konsumen yang lebih awas, sensitif pun bergairah mendengar cerita di balik produk-produk hijau itu masih didominasi ekspatriat atau pelancong asing.
Melangkah lebih dalam ke bagian pengemasan, karya yang tak kalah memukau hadir dari kertas kado berbahan kantung semen dan limbah dari kepompong ulat sutera. Masing-maisng bermerek Harris seharga Rp 60 ribu dan Stela Bella dengan banderol Rp109 ribu.Ada pula dompet berbahan anyaman limbah rotan bermerek Chameocouture yang ditempeli harga Rp 1.890.000 karena selain menampilkan serat tumbuhan asal Borneo nan autentik, juga dipadukan kulit sapi yang halus.
Dalam wujud yang lebih muda, segar dan aktraktif, ada tas berbahan karung plastik dan spanduk bermerek Fuse yang dipadukan kulit sebagai talinya seharga Rp 400 ribu. "Uniknya lagi, berinteraksi dengan produsen-produsen ini harus mengikuti ritme mereka yang proses produksinya bergantung pada pasokan bahan baku yang sesuai kriteria mereka hingga pemanasan di bawah sinar matahari, sehingga biasanya kami sarankan konsumen, jika sudah suka, langsung dibeli, karena kalau tunggu minggu depan atau bulan depan, ke sini lagi bisa jadi sudah habis dan belum ada pasokan lagi," ujar Pincky.
Tahun baru, belanja berarti berburu gaya, pun piawai memilih produk-produk nan hijau! (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved