Operasi Lilin akan Amankan Gereja, Tempat Wisata, dan Arus Lalu Lintas

Haudan Hasyim Salengke
22/12/2018 22:15
Operasi Lilin akan Amankan Gereja, Tempat Wisata, dan Arus Lalu Lintas
( ANTARA FOTO/Putra Haryo Kurniawan)

KABID Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan Operasi Lilin 2018 melibatkan 11.403 personel gabungan dari TNI, Polri, dan pemerintah provinsi seperti Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP.

Operasi Lilin yang dimulai sejak Jumat (21/12) digelar dalam rangka pengamanan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.

Selain tempat-tempat ibadah, kata Argo, sasaran Operasi Lilin adalah lokasi keramaian seperti tempat-tempat wisata, pusat perbelanjaan, pasar, stasiun, pelabuhan, dan bandara.

"Di samping itu juga ada yang kita utamakan juga ada di jalan karena banyak masyarakat dari Jakarta juga akan mudik melalui jalur darat. Ini menjadi titik fokus dari lalu lintas dan nanti dari Dishub teman-teman yang lain mengatur jangan sampai ada kemacetan yang berarti di sana," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (22/12).

Baca juga: Rayakan Natal, 48 Ribu Gereja akan Dikawal Ketat Polisi

Sebelumnya, TNI dan Polri mengimbau warga atau kelompok masyarakat untuk menjaga ketertiban dan tidak melakukan aksi sweeping saat perayaan Natal dan Tahun Baru 2019.

Ajakan itu disampaikan Kasdam Jaya Brigjen TNI Suharyanto dan Wakapolda Metro Jaya Brigjen Wahyu Hadiningrat saat memimpin apel gelar pasukan Operasi Lilin Jaya di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (21/12).

Operasi Lilin Jaya 2018 ini akan digelar selama 12 hari dimulai dari hari ini hingga 1 Januari 2019. Operasi ini melibatkan 167.783 personel gabungan TNI, Polri dan stakeholder terkait guna mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru 2019.

Suharyanto mengungkapkan, aksi terorisme dan kegiatan sweeping oleh organisasi masyarakat menjadi perhatian TNI-Polri dalam operasi ini. Namun ia meyakinkan warga untuk tidak khawatir dalam merayakan Natal dan momen pergantian tahun.

"Polri telah menginventarisasi beberapa potensi kerawanan. Di antaranya kejahatan konvensional yang meresahkan masyarakat, potensi aksi terorisme, sweeping ormas, dan aksi intoleransi. Begitu juga kecelakaan moda transportasi baik darat, laut, dan udara, ketersediaan dan stabilitas harga pangan serta kemacetan dan kecelakaan lalu lintas," kata Suharyanto menyampaikan amanat dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya