Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
KEPALA Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan menyebut Jakarta Selatan menjadi wilayah yang paling rawan genangan di Ibu Kota saat musim hujan 2018 ini. Setidaknya, ada 13 titik di Jakarta Selatan rawan genangan.
“Hasil dari data hujan yang kemarin di lima wilayah, titik genangan kejadian berulang ada di 30 titik, paling banyak di wilayah selatan,” kata Teguh di Balai Kota Jakarta, kemarin.
Menurut Teguh, genangan disebabkan gangguan di tali-tali atau saluran air. Ia menyebut banyak saluran air yang penuh sedimen lumpur dan sampah.
Untuk mengatasi itu, Dinas Sumber Daya Air rutin membersihkan saluran air. “Paling sedikit minimal pasukan birunya ada 40 orang tiap hari membersihkan itu,” kata Teguh.
Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Arifin mengatakan pihaknya tengah menginventarisasi peta dari 13 titik rawan genangan tersebut, di antaranya ialah di Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya di depan Universitas Atma Jaya, dan di depan Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto.
Selain itu, Jalan Kemang Raya, persimpangan Pancoran, serta Jalan Sultan Iskandar Muda, tepatnya di underpass di depan Gandaria City.
“Pancoran kan sedang ada proyek LRT, itu imbasnya bisa genangan dan perlu diperhatikan,” ujar Arifin.
Sementara itu, di kawasan permukiman, banjir rawan terjadi di Rawajati, Jatipadang, Pejaten Timur, dan Petogogan. Permukiman itu rawan banjir karena sungai yang ada di kawasan itu kerap meluap.
Sebelumnya, Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta memperkirakan musim penghujan mulai masuk pada November mendatang.
“Kita sudah memetakan lokasi banjir dan genangan yang ada di DKI Jakarta. Hasilnya, terdapat 30 titik rawan banjir di seluruh Jakarta berdasarkan genangan di lokasi berulang selama tahun 2017-2018,” kata Teguh Hendarwan. (Nic/Ssr/J-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved