KECEMASAN Kamila, 31, sudah tak terkendali ketika putrinya, Rani, 5, yang pamit bermain sejak pukul 09.00 belum juga kembali sampai pukul 13.00, kemarin. Pencarian Kamila di tengah matahari terik itu bermuara pada sebuah lapangan terbuka yang berjarak 100 meter dari rumahnya di Jalan Muara Karang Timur RT 07/16, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara. Matanya tertumbuk pada sedan Peugeot tua abu-abu metalik. Mobil rusak itu sudah terparkir di sana sejak dua minggu yang lalu.
Kakinya lunglai seketika saat melongok ke dalam mobil. Putri kecilnya terbaring lemas di bangku belakang mobil. Rani tidak sendiri, sepupunya Hana, 4, dan anak tetangga Kamila, Naipah, 5, terbaring di lantai belakang mobil. Kulit wajah, tangan, dan tubuh ketiganya mengelupas seperti luka bakar karena suhu di dalam mobil yang panas.
Ibu muda itu berteriak penuh kepanikan dan berusaha memecahkan kaca mobil. Warga pun berdatangan dan ikut membantu Kamila mengeluarkan ketiga bocah yang biasa bermain bersama itu. Ketiga anak itu pucat dan dalam kondisi kritis. "Warga berdatangan menolong. Saya berharap anak saya masih bisa diselamatkan. Tiga-tiganya dibawa ke puskesmas, tapi mereka tidak bisa diselamatkan lagi," kata Kamila terisak.
Kamila terus memeluk tubuh anaknya yang sudah tidak bernyawa itu. Ia mengusap kepala dan terus menciumi anaknya, seperti enggan mengucapkan salam perpisahan.
Selanjutnya ketiga korban dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk diautopsi. Hal itu untuk mengetahui pasti penyebab tewasnya tiga bocah tersebut.
Kasus tersebut ditangani Polsek Penjaringan. Kanit Reskrim Polsek Penjaringan Ajun Komisaris Bungin M Mislayuk mengatakan ketiga bocah malang tersebut meninggal karena kekurangan oksigen dan kepanasan saat terjebak di mobil.
"Ketiga anak malang ini semuanya berjenis kelamin perempuan. Mereka main di dalam mobil, lalu tidak bisa keluar sehingga kehabisan oksigen dan tewas seketika," tuturnya.
Saat ini polisi memeriksa empat saksi terkait kasus tersebut. Termasuk pemilik lapak tempat mobil Peugeot itu diparkir, Hossaeri, 32. Masih belum diketahui pemilik mobil rongsok tersebut.
"Pemilik itu informasinya orang Madura," kata Kapolsek Metro Penjaringan AKB Kus Biantoro.
Ia menjelaskan lebih lanjut, kondisi mobil tersebut sudah tidak memiliki mesin dan sudah rusak. Dari hasil pemeriksaan, pintu mobil memang hanya bisa dibuka dari luar.
"Kalau dari dalam memang pintunya tidak bisa dibuka. Keterangan yang didapat sementara ini, mobil itu titipan. Sejak awal dititipkan memang sudah dalam keadaan mati dan rusak," tukasnya.