Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Polda Metro Jaya Terjunkan 14 Ribu Personel Pengamanan May Day.

Golda Eksa
29/4/2015 00:00
Polda Metro Jaya Terjunkan 14 Ribu Personel Pengamanan May Day.
(FOTO ANTARA/Dhoni Setiawan)
MESKI sudah mematangkan persiapan terkait pelaksanaan pengamanan Hari Buruh Internasional (May Day), namun personel Polri yang bertugas di lapangan diimbau untuk tetap waspada dan selalu siaga. Pengamanan May Day di wilayah Ibu Kota akan dikawal 14.404 personel gabungan dari Polri, TNI, dan pemerintah daerah. Polri pun sebelumnya telah melakukan pertemuan dengan pimpinan elemen buruh. Pertemuan tersebut membahas rencana aksi yang intinya tidak boleh anarkistis.

Kapolda Metro Jaya Irjen Unggung Cahyono, menegaskan seluruh personel dituntut untuk selalu siap menghadapi setiap masalah yang menjadi dinamika di Ibu Kota termasuk aksi May Day pada Jumat (1/5). Konsentrasi massa yang terlibat aksi tersebut akan dilakukan di Istana Negara, Bunderan Hotel Indonesia, Pantai Carnaval Ancol, Stadion Gelora Bung Karno, serta di sejumlah kawasan industri di Tangerang dan Bekasi.

"Ada 178 ribu massa buruh yang diperkirakan melakukan unjuk rasa," kata Unggung saat memimpin Apel Gelar Pasukan Peringatan Hari Buruh Internasional di Polda Metro Jaya, Rabu (29/4). Pada prinsipnya Polri tidak melarang masyarakat menyampaikan aspirasi. Namun, ada beberapa hal yang tidak boleh dilanggar, seperti sweeping, memblokade jalan tol dan jalan arteri, serta merusak sarana dan prasarana umum.

Buruh pun sepakat tidak anarkistis. Mereka hanya ingin menyampaikan sejumlah tuntutan, seperti menolak kenaikan upah dua tahun sekali, meminta jaminan dana pensiun dan kesehatan, penghapusan sistem kerja alih daya, menolak kenaikan BBM dan gas, serta menolak pasar bebas.

Sebagai penanggungjawab keamanan dan ketertiban, lanjut Unggung, pihaknya harus bisa memastikan aksi berjalan aman, tertib, damai, dan kondusif. "Kita sudah melakukan rapat koordinasi dengan unsur kementerian terkait dan pemerintah provinsi, serta pimpinan serikat pekerja. Namun, kita tidak boleh underestimate dan tetap tingkatkan kewaspadaan," tandasnya. (Q-1)




Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya