Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Sampah Warga belum Diangkut sejak H+2

KG, Gan
23/6/2018 10:53
Sampah Warga belum Diangkut sejak H+2
(MI/BARY FATHAHILAH)

BAU menyengat tercium disejumlah lokasi di Kota Depok dan Bekasi. Penyebabnya sampah warga menumpuk karena tidak diangkut petugas sampah sejak H+2 Lebaran.

Tumpukan sampah terlihat berserakan di lorong jalan lingkungan RT 001, RT 004, RT 005 RW 01 Kelurahan Sukamaju baru, Tapos belum diangkut ke tempat pembuangan sampah akhir. Hingga Kamis (21/6) siang tumpukan sampah itu masih berada di lokasi tersebut.

"Tumpukan sampah itu milik ratusan warga dari tiga RT, yaitu RT 001, RT 004, RT 005 RW 01 Kelurahan Sukamaju baru, Kecamatan Tapos," kata Sarmili, 58, hansip sekaligus warga RT 004 RW 01 Kelurahan Sukamaju baru, Kecamatan Tapos, Kota Depok, kemarin.

Hal serupa ditemukan di tebing jalan di bawah jembatan gantung Kelurahan Sukamaju baru, Tapos. Sampah berserakan di tiga titik. Padahal, lokasinya persis di belakang Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok.

Sutrisno, warga setempat mengaku membuang sampah di tebing jalan karena tak ada bak sampah dan tempat pembuangan sampah. Padahal, dirinya dikutip RT Rp20 ribu. "Tiap bulan kami rutin membayar iuran sampah dan santunan kematian Rp20 ribu," katanya.

Terkait dengan hal itu, Kepala Dinas LHK Kota Depok Etty Suryahati berdalih tumpukan sampah di belakang kantornya kewenangan Dinas PUPR Kota Depok. "Sampah-sampah itu adanya di wilayah tanggung jawab PUPR," kata Etty berlasan.

Keluhan serupa disampaikan sejumlah warga Kota Bekasi sebab banyaknya sampah yang belum terangkut sejak H-2 Lebaran, menimbulkan bau tak sedap. "Sampai dengan H+4 Lebaran, sampah di rumah saya belum juga terangkut, baunya sudah menyengat," ungkap Aisyah, 34, warga Perumahan Setia Bina Sarana (SBS), Bekasi Utara, Kota Bekasi, kemarin.

Aisyah mengaku, sebagai warga yang tidak ikut mudik saat Lebaran, tentunya Ia tetap memproduksi sampah rumahan tiap hari. Namun, sayangnya jadwal rutin pengambilan sampah tidak berjalan seperti biasanya.

Sementara itu, Direktur Environment Community Union (ECU) Benny Tunggul mengatakan, masalah sampah di Kota Bekasi tidak pernah selesai. Bukan hanya terjadi saat Lebaran, penumpukan juga terjadi setiap hari. "Tiap hari pemerintah daerah tak sanggup mengangkut sampah yang dihasilkan masyarakat. Masalahnya armadanya tidak ada," katanya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya