Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KEGEMARAN meminum minuman keras nyatanya tak hanya digemari pemuda. Di Bekasi, lima pria lanjut usia meninggal dunia usai berpesta miras bersama. Kematian mereka terjadi secara beruntun sejak Jumat (13/4) hingga Kamis (19/4).
Imron, 47, Hermadi, 58, Yopi Arnes, 50, Herry Zantol Baso, 57 dan Alvian, 52 berpesta miras di Perumahan Kodau V, Kelurahan Jatimekar, Kecamatan Jatiasih, pada Jumat (13/4) siang. Miras itu dibeli dari warung jamu milik Untung Husein Wargono, 58, yang letaknya tak jauh dari perumahan.
Malam harinya, Imron, salah satu dari mereka mengeluh sakit di bagian dada dan tak lama meninggal pada Sabtu (14/4) dini hari. Saat prosesi pemakaman, empat rekannya pun sempat mengantarkan jenazah Imron dikebumikan.
Namun, tak jera dengan apa yang dialami Imron, empat rekan korban lainnya yakni Hermadi, Yopi, Herry dan Alvian kembali menggelar pesta miras pada Selasa (17/4) malam. Selain mereka enam warga lainnya bernama Elvis, Buluk, Ula, Indra, Radik dan Jeki ikut dalam pesta miras tersebut.
Keesokan harinya, Rabu (18/4) Alvian pun tewas sekitar puku 14.00 WIB. Kepergiannya kemudian disusul ketiga kawannya yakni Yopi yang tewas pada Kamis (19/4) pukul 00.30 WIB, Herry pada Kamis (19/4) pukul 01.40, dan Hermadi pada Jumat (20/4) pukul 08.00. Sementara seorang warga lainnya, Indra kini masih mendapat perawatan di rumah sakit.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Jatiasih AKP Umar Wirahadikusuma mengatakan, usai menggelar pesta miras para korban sempat mengeluh mual, napas sesak dan pandangan mata kabur. Polisi menduga, para korban mengalami keracunan dari miras oplosan yang dibuat penjual jamu Untung.
Umar menjelaskan, sebelum meninggal dunia para korban sempat menjalani perawatan di rumah sakit berbeda, yakni RSUD Kota Bekasi, RS Kartika Husada dan RS Mas Mitra. Namun korban akhirnya meninggal dunia.
Polisi pun menahan penjual miras oplosan yang dikonsumsi kelimanya. “Pelaku sudah kami bawa ke kantor kasus ini amsih dalam penyelidikan,” kata Umar, Jumat (20/4) malam.
Berdasarkan keterangan pelaku, kata Umar, miras oplosan tersebut dibuat dengan meracik menggunakan air mineral, minuman energi, minuman soda dan alkohol 10%, serta madu. “Minuman tersebut dikemas dam botol kosong teh pucuk ukuran 1 liter,” kata dia.
Suryadi, 52, salah satu adik korban mengaku, sejak satu tahun lalu di sekitar kompleknya ada penjual minuman keras oplosan bernama Untung, 55, di Jalan Kalabar Blok J Perumahan Kodau. Tapi dua bulan belakangan muncul pesaing baru.
“Ini membuat Untung diduga menambah kasar metanol di minuman keras oplosannya. Sejak saat itu, korban meninggal dunia mulai berjatuhan di Kompleks Kodau. Korban meninggal dunia yang terakhir adalah kakak saya, sementara teman-temannya lebih dulu,” ujarnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved