Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Modus Modal Kecil Raih Proyek Besar (1)

MI/ SRI UTAMI
16/3/2015 00:00
Modus Modal Kecil Raih Proyek Besar (1)
(ANTARA/PUSPA PERWITASARI)
DI siang bolong, medio Juli 2014, telepon seluler (ponsel) pemilik sebuah CV di Jakarta berdering. Begitu mendengar suara penelepon, pria itu menjadi kegirangan.

Ternyata yang menghubungi ialah Kepala Seksi Sarana Prasarana Sudin Dikmen Jakarta Barat (saat itu) Alex Usman. Dalam perbincangan singkat itu, pemilik CV bermodal kecil itu diminta merapat ke Kantor Dikmen Jakarta Barat karena telah memenangi tender pengadaan uninterruptible power supply (UPS) Provinsi DKI Jakarta 2014 senilai Rp5,8 miliar.

Pria itu pun membawa sejumlah dokumen dan bergegas menuju Kantor Alex Usman dengan menaiki sepeda motor.

Tiba di lantai empat Dinas Pendidikan Jakarta Barat, dirinya langsung dipanggil ke dalam ruang kerja Alex selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk proyek itu.

Di ruang kerja itu, dia memperlihatkan sejumlah dokumen asli mengenai perusahaan miliknya. Tanpa babibu, dia disodori dokumen kontrak kerja pengadaan UPS untuk ditandatangani. "Tidak ditanya apa-apa. Kan hanya verifikasi dokumen dan yang paling penting ada surat dukungan dari penyedia UPS," kata pria yang tidak mau disebutkan namanya dalam perbincangan melalui telepon dengan Media Indonesia, Minggu (8/3).

Untuk proyek UPS, dirinya awalnya dimintai tolong oleh seorang teman. Temannya itu memiliki modal besar dan mengantongi surat dukungan dari penyuplai UPS, tetapi tidak memiliki bendera perusahaan.

Kemudian, pemilik CV itu mengikuti lelang secara elektronik melalui http://lpse.jakarta.go.id/eproc. Pengerjaan dokumen untuk mengikuti lelang dilakukan secara cepat, yakni hanya dalam waktu dua minggu. Bahkan, dia mengaku tidak terlalu mengetahui soal proyek itu. Hingga akhirnya dia dihubungi oleh Alex Usman bahwa telah memenangi tender.

Dia menolak menjelaskan identitas temannya dan juga penyuplai UPS yang dia gunakan. Dia juga mengelak saat ditanya besaran komisi yang diperoleh. "Saya memang kerja sama dan mendapat komisi," imbuhnya.

Serba tidak tahu
Media Indonesia menelusuri sejumlah penyedia UPS yang digunakan dalam pengadaan UPS untuk sekolah di Jakarta, seperti Istana Multimedia Center (IMC) yang menyediakan UPS merek Philothea. Philothea merupakan merek UPS yang dipasang di sejumlah sekolah, di antaranya SMAN 68.

Seorang pria yang mengaku bernama Alex Josua membenarkan kantor tersebut merupakan penyedia UPS merek Philotea. Dia juga mengaku tidak berwenang memberikan keterangan karena hanya berprofesi sebagai resepsionis.

Media Indonesia
kemudian meninggalkan kartu identitas berikut nomor ponsel untuk memudahkan komunikasi. Namun, hingga kini belum ada respons dari pihak perusahaan.

Offstarindo yang terletak di Jalan Roa Malaka Utara, Jakarta Barat. Di papan kantor itu antara lain terpampang merek AEC. SMAN 19, SMAN 65, dan SMAN 19 ialah sekolah yang mendapat kiriman UPS bermerek AEC/ALP.

Lagi-lagi, tidak ada orang yang bisa dimintai keterangan di kantor tersebut. "Saya tidak tahu soal UPS. Pemiliknya tidak ada," ujar seorang petugas di meja resepsionis kantor tersebut.

Kemudian, merek Kehua Tech/Kelong yang merupakan produk perusahaan ZhangZhou Kehua Technology. Dalam laman http://deoenergi.com/, PT Deo Energy mengklaim sebagai agen tunggal Zhangzhou Kehua Technology Co, Ltd. Laman itu juga memperlihatkan sejumlah produk yang mereka jual, termasuk UPS.

Saat Media Indonesia menghubungi Kantor PT Deo Energy yang berada di Bandung, Jawa Barat, seorang pria yang mengangkat telepon mengaku kantor itu tidak menerima pemesanan UPS dan hanya menerima pesanan server. "Maaf, kami enggak bisa bantu," ujar pria itu.

Sejumlah sekolah mendapatkan UPS asal Tiongkok itu, seperti SMAN 101, SMAN 25, dan SMAN 78.

Media Indonesia mendatangi kantor Alex Usman di Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan dan menyambangi rumahnya di kawasan Duri Kepa, Jakarta Barat. Selain itu, sejumlah usaha yang disebut dimiliki oleh keluarga Alex Usman. Semua pihak yang ditemui hanya mengatakan Alex Usman sedang tidak ada di tempat.

Upaya menghubungi melalui telepon dan pesan singkat SMS juga belum menuai respons dari Alex Usman.(Nat/T2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik