Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
KEINGINAN Sandiaga Uno kian menguat untuk mengajak warga tidak lagi menggunakan air tanah. Ia pun memulainya di kawasan tempatnya tinggal, yakni Jalan Pulombangkeng, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
“Kita mulai di wilayah sini. Saya pagi suka lari pagi. Jadi muter. Kalau misalnya ada pamflet yang bisa dibagi-bagi, kita lari sambil rumah-rumah ini saya kelilingi sendiri supaya tetangga bisa mengikuti,” tutur Sandiaga di kediamannya, kemarin.
Sejak sadar bahwa air tanah lewat sumur resapan itu bisa saja tercemar bakteri e-colli dari septic tank, Sandi mengaku langsung berhenti menggunakan air tanah. Itu berawal ketika septic tank rumahnya bocor sehingga air yang digunakan sehari-hari berbau.
“Jadi berangkat dari situ saya kaget juga. Tapi saya diam-diam. Terus saya bilang sama istri saya, ‘Non, kita mandi pake air limbah kita sendiri’. Ini enggak sehat,” kata Sandi.
Dengan didampingi Direktur Utama PDAM Erlan Hidayat, Sandi melakukan pemotongan pipa sumur resapannya. “Rumah saya hari ini kita matikan airnya yang dari tanah. Nanti saya ingin bawa teman-teman untuk (meninjau) setelah gedung-gedung, rumah-rumah juga,” kata Sandi pada hari di saat ia berhenti menggunakan air tanah, Selasa (13/3) lalu.
Sandi mengimbau warga Jakarta, baik di permukiman kumuh maupun elite untuk berhenti menggunakan air tanah. Alasannya, tentu karena hal itu berdampak negatif terhadap kualitas tanah dan permukaan tanah yang terus turun.
Pemprov pun berencana menerbitkan perda larangan penggunaan air tanah. Meski alasannya positif, ada sebagian warga yang tidak punya pilihan lain. Sejauh ini perusahaan penyedia belum mampu memenuhi pemipaan air bersih bagi warga Jakarta.
Direktur Utama PAM Jaya Erlan Hidayat mengaku tiga penyedia layanan air bersih, yakni PT PAM Jaya, PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja), dan PT Aetra Air Jakarta, baru mampu mengakomodasi 60% kebutuhan pemipaan air bersih.
Ke depan, ujarnya, PAM akan memanfaatkan waduk sebagai air baku. “Guna menambah kapasitas air, kita akan menambah jumlah pasokan air baku dari waduk dan kali,” kata Erlan. (Aya/J-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved