Headline

Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.

[WAWANCARA] Buwas dan Heru Winarko: Kerja Nonsetop Lampaui Target

Gana Buana
06/3/2018 08:50
[WAWANCARA] Buwas dan Heru Winarko: Kerja Nonsetop Lampaui Target
(Sumber: BNN/Tim MI/Foto: MI/Pius/Bary)

ALIH nakhoda Badan Nasional Narkotika (BNN) berjalan mulus. Budi Waseso atau Buwas sudah menoreh sejumlah catatan gemilang. Hal itu menjadi tantangan sekaligus beban bagi Irjen Heru Winarko yang mengantikan Buwas.

Soal adopsi kinerja KPK di tubuh BNN itu seperti apa?
Buwas: Akan diterapkan di BNN. Kami akan bekerja sama dengan Komisi Pembe-rantasan Korupsi (KPK) untuk menciptakan anggota BNN yang berkualitas dan lembaga yang memenuhi unsur ‘good government’. Ini yang akan beliau (Irjen Heru Winarko) terapkan sehingga nanti BNN bisa lebih baik dan lebih maju dalam menghadapi apa pun khususnya di bidang peredaran narkotika.

Keberhasilan BNN di mata PBB akan disinergikan dengan KPK. Dalam menangani permasalahan ini KPK sudah punya pemahaman soal tindak pidana pencucian uang (TPPU). Sebab, itu saya menyerahkan tanggung jawab saya selaku mantan Kepala BNN. Mulai hari ini, Senin (5/3), saya menjabat purna secara de facto dan de jure mantan kepala BNN. Ini yg bisa saya sampaikan.

Heru: Saya akan melanjutkan kebijakan beliau (Komjen Budi Waseso) dan ke depannya perbaki apa yang perlu diperbaiki. Apa pun yang telah beliau lakukan akan tetap saya jalani. Tentu saya mengharapkan dukungan dan bantuan dari seluruh masyarakat, sebab narkoba masalah kita bersama.

Soal isu ratusan ton narkoba akan masuk ke Indonesia? Bagaimana sebenarnya?
Buwas: Jumlah sabu 250 ton masuk ke RI bukan ngarang. Itu fakta data dari China. Ada 620 ton jenis bahan untuk pil PCC itu pun fakta. Terus mau bilang apa lagi? Saya tidak mau banyak bersandiwara, jajaran deputi sudah menelusuri semua masuk ke Indonesia. 620 ton itu akan dimasukkan ke Indonesia.

Kita bersama menteri perdagangan dan Bea Cukai sudah menelusuri akan didistribusikan ke mana bahan itu. Kita tidak boleh bicara atas nama ‘katanya’ saja. Kita sudah bekerja sama pertukaran informasi dengan berbagai intelejen berbagai negara. Datanya ada dari China, Thailand, Myanmar bahkan Australia pun memberikan info akurat ke kita. Arab Saudi juga kita baru bangun pertukaran informasi peredaran. Bukan saya menakut-nakuti karena ini pertanggungjawaban saya sebagai Kepala BNN sehingga harus jelas fakta dan data. Supaya saat ini masyarakat paham bahwa Indonesia seperti itu.

Heru: Narkoba saat ini udah masuk ke masyarakat. Saat ini satu keluarga ada satu korban. Sebab narkoba sudah masuk ke desa-desa. Saya sebagai Kepala BNN menyatakan bahwa narkoba ialah musuh kita bersama. Masyarakat juga harus jangan membiarkan ada narkoba masuk ke wilayahnya.

Sebanyak 250 ton narkoba sudah masuk ke Indonesia, Berapa target BNN setahun ini bisa ditangkap?
Heru: Nanti, saya targetkan dengan jajaran.

Buwas: saya bantu jawab, jangan ditargetkan. Itu sulit. Saya sudah bilang ke Kementerian Keuangan, pembiayaan pengungkapan narkoba tidak bisa seperti sekarang. Masa kita disuruh seperti tuhan, pada 2018 dianggarkan untuk pengungkapan 120 kasus, nyatanya 2017 ribuan kasus. Mau bilang gampang jadi anggota BNN. Jangan ditargetin kerja kita tiap detik tidak pernah putus. Anggotanya Pak Heru Ini bekerja nonsetop, tidak pernah putus satu detik pun. intelejen pun tidak putus. Kita bukan kerjaan biasa. Pak Heru tadi sudah bilang akan menyampaikan semaksimal mungkin.

Selama Buwas menjabat tercatat ada 79 orang bandar ditembak mati. Tapi, data internasional 99 orang. Apakah penindakan ini efektif? Apa Anda juga akan melakukan tindakan tegas tersebut?
Heru: Ya, tindakan tegas terukur pada para bandar narkoba yang melakukan perlawanan dan membahayakan anggota petugas kita lakukan.

Apa target 100 hari kerja sebagai Kepala BNN yang baru?
Heru: yang jelas Meningkatkan kemampuan SDM. (Gan/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya