Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Kenali Faktor Risiko Stroke

MI
25/2/2018 09:50
Kenali Faktor Risiko Stroke
(Sumber: Stroke.org/Dok.MI/Grafis: Seno)

INDONESIA Stroke Society, PT Kalbe Farma dan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) menggelar kampanye tentang pencegahan, faktor risiko, dan penanganan stroke dengan Strike Back at Stroke pada 23-24 Februari di Neo Soho Mall, Jakarta.

Ketua Yayasan Indonesia Stroke Society dr Adin Nulkhasanah SpS, MARS menyatakan stroke tidak hanya menyerang orang dengan usia lanjut, tetapi dapat menyerang usia produktif atau umur 40 tahunan.

Umumnya disebabkan faktor gaya hidup dan mengabaikan faktor risiko, yakni tekanan darah tinggi (hi­pertensi), diabetes (ken­cing manis), kadar ko­lesterol tinggi dalam darah, dan obesitas.

“Perilaku masyarakat yang kurang aktivitas fisik dapat memicu obesitas. Semakin banyak faktor risiko yang dimiliki semakin tinggi potensi terkena stroke,” tutur Adin.

Sementara itu, Dirut RS PON dr Mursyid Bustami SpS (K) menga­kui kejadian stroke semakin meningkat. Pada 2007 ada 8,1 per 1.000 penduduk mengalami stroke. Pada 2013, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan 12,1 per 1.000 penduduk Indonesia menderita stroke.

Untuk mencegah stroke, tutur Mursyid, dengan memahami faktor-faktor risiko dan mengen­dalikannya. Jika sese­orang sudah terkena stroke, ia harus segera ditangani untuk menghindari kecacatan dan kematian. Pasien yang terkena stroke harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapat penanganan.

Stroke diakibatkan oleh penyumbatan pembuluh darah atau pecahnya pembuluh darah di otak. Saat terserang stroke, otak tidak memdapatkan suplai oksigen yang cukup dan mengakibatkan kerusakan pada sel-sel saraf di bagian otak. Semakin lama ditangani, kerusakannya semakin meluas.

“Waktunya sangat singkat kurang dari 4,5 jam pemberian obat untuk menangani sumbatan pembuluh darah di otak,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur PT Kalbe Farma Michael Buyung menegaskan pihaknya selain memproduksi obat-obatan untuk penyakit stroke, ingin me­ngajak masyarakat dan para profesional di bidang kesehatan lebih perhatian terhadap penyakit ini. (Ind/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya