Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
TANGAN Asep, 40, dengan yakin menunjukkan satu titik dalam timbunan material tanah dan batu. Ia dengan tegas menyatakan bahwa anak dan istrinya berada di sana dalam timbunan tanah.
Melihat keyakinan Asep, tim evakuasi pelan-pelan menggali titik yang ditunjuk tersebut. Tak berapa lama kemudian terlihat bagian tubuh. Jasad istrinya mendekap erat salah satu dari anak mereka.
Satu setengah jam kemudian, atau tepatnya pukul 09.30 WIB, tim evakuasi menemukan tiga tubuh tertimbun di sana. Padahal, sebelumnya proses evakuasi sudah dilakukan berjam-jam di kawasan itu.
Selasa (6/2), merupakan hari kedua, tim gabungan TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan warga melakukan pencarian korban tanah longsor di Kampung Maseng, Desa Warung Menteng, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor.
Jalan dan tebingan rel kereta api jalur Sukabumi di Km 13.800, setinggi 40 meter, longsor dan menimpa tiga rumah dan menelan korban jiwa.
Lima orang tertimbun dan tujuh lainnya selamat. Kelima orang tersebut ialah Nani, 30, Alan Maulana Yusuf, 17, Aurel, 1,9 bulan, Aldi, 9, dan Adit, 11. Mereka merupakan satu keluaga, istri dan tiga anak dari Asep.
Danrem 061/ Suryakencana Kolonel Infantri Mohamad Hasan selaku ketua tim evakuasi menuturkan pencarian membuahkan hasil setelah adanya petunjuk dari Asep. "Pak Asep yakin dan menunjukkan pada kami kalau keluarganya ada di titik itu. Karena dia melihat pergerakan longsoran dan hafal betul letak rumahnya. Dia bilang pasti ada di situ," tuturnya.
Berdasarkan itu, lanjutnya, pencarian dilakukan dengan mengombinasikan hasil endusan dua anjing pelacak yang dikerahkan dari Mabes Polri.
Prosesnya dilakukan secara serentak. Awalnya alat berat ekskavator menggali tanah hingga kedalaman 7 meter. Kemudian diteruskan dengan manual menggunakan alat cangkul. Sekitar pukul 09.30 WIB ditemukan bagian tangan pada kedalaman galian 12 meter. Penggalian itu dilanjutkan dengan alat cangkul.
"Temuan pertama tiga orang sekaligus. Mereka numpuk bertiga. Ibu dan dua anak. Posisi ibu atau Nani memeluk anak yang paling kecil, Aurel, yang usianya 1,9 bulan, dan yang satunya, Aldi, nempel. Ia terlihat memeluk ibunya," ujar Hasan.
Semangat para pencari pun bertambah. Mereka terus bergerak menggali.
Sekitar pukul 16.00 WIB, pencarian kembali membuahkan hasil. Ditemukan bagian kepalanya saja dan satu lainnya ditemukan bagian badannya saja. Hasil identifikasi, yang ditemukan dengan bagian badannya saja ialah Adit, sedangkan yang ditemukan bagian kepalanya saja itu Alan, anak pertama Asep dan Nani.
Hujan kembali turun di lokasi tanah longsor, tim evakuasi tidak bisa bergerak cepat. Malam pun datang menjelang. Upaya pencarian, ungkap Dandim 0621 Kabupaten Bogor Letnan Kolonel Infanteri Fransisco, terpaksa dihentikan. Upaya pencarian korban yang tertimbun akan dilanjutkan esok hari.
Di hari ketiga, kemarin, tim evakuasi akhirnya menemukan seluruh korban yang tertimbun. Total korban berjumlah lima orang yang merupakan satu keluarga. Proses evakuasi di wilayah Cijeruk dinyatakan selesai. "Proses selanjutnya dilanjutkan BPBD," jelas Fransisco. (Dede Susianti/J-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved