Headline

Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.

Tiga Kecamatan masih Terendam

08/2/2018 11:45
Tiga Kecamatan masih Terendam
(ANTARA/RISKY ANDRIANTO)

LUAPAN air Kali Bekasi hingga semalam masih menggenangi tujuh kawasan perumahan di tiga kecamatan di Kota Bekasi. Kedalaman air hingga 70 sentimeter.

"Luapan air sudah muncul sejak Selasa (6/2) malam pukul 23.00 WIB. Rabu (7/2) siang sebenarnya sudah mulai surut, tapi genangan tetap ada," ungkap Wakil Ketua Satgas Penanggulangan Bencana pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, Karsono, kemarin.

Ia menjelaskan tiga kecamatan terimbas banjir akibat limpasan kali itu, yakni Kecamatan Jatiasih, Kecamatan Bekasi Utara, dan Kecamatan Timur. Saat ini, kedalaman muka air Kali Bekasi mencapai 600 sentimeter.

Di Kecamatan Bekasi Timur, banjir melanda permukiman warga Jalan Kartini, Perumahan Fatal, dan Perumahan Lengkak. Tiga wilayah permukiman itu tergenang air hingga 50 sentimeter. Untuk Kecamatan Bekasi Utara, permukiman warga yang tergenang di antaranya ialah Teluk Pucung. Kedalaman air yang menggenangi wilayah itu mencapai 70 sentimeter.

Untuk Kecamatran Jatiasih, kata Karsono, banjir terjadi di Perumahan Villa Jatirasa di Kecamatan Jatiasih. Kedalaman air mencapai 10-30 sentimeter.

"Namun, Perumahan Pondok Gede Permai (PGP) yang berada di wilayah pertemuan Sungai Cikeas dan Sungai Cileungsi justru tidak terimbas banjir dan terpantau aman pada malam tadi," jelas Karsono.

Dalamnya debit air Kali Bekasi juga membuat tanggul kali yang berada di Jalan Raya Cipendawa, Kelurahan Rawalumbu, Kota Bekasi, ambles. Tanggul yang sebelumnya telah retak-retak kini ambles karena kencangnya arus air Kali Bekasi.

Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Bekasi Roby Hermawan mengatakan kedalaman air di Kali Bekasi sejak Selasa (6/2) malam sudah mencapai 536 sentimeter. Saat itu juga status daerah ditingkatkan menjadi siaga satu. "Karena kalau kedalaman air sudah 600 sentimeter, airnya itu sudah tumpah keluar kali," Roby menegaskan.

Roby menjelaskan air Kali Bekasi merupakan hasil dari pertemuan Sungai Cikeas dan Sungai Cileungsi. Biasanya, perjalanan air dari hulu ke wilayah Kota Bekasi dan sekitarnya memakan waktu 2 jam. "Karena wilayah Bekasi menjadi pertemuan dua arus tersebut, laju air memang sangat kencang ketika melintasi wilayah Kota Bekasi," ujarnya.

Roby mengimbau warga untuk tetap mewaspadai banjir di wilayah masing-masing. Saat ini wilayah Jabodetabek diprediksi masih akan diguyur hujan sampai pekan depan.

Ketika dihubungi di kesempatan terpisah, pengamat perkotaan Adi Susila mengatakan seharusnya Pemerintah Kota Bekasi sudah memiliki peta daerah rawan banjir. Dengan demikian, saat banjir datang, penanganannya bisa dilakukan dengan cepat."Tapi sampai sekarang masih ada saja kawasan yang tergenang," imbuhnya.

Menurut dia, banjir sudah menjadi ancaman langganan bagi warga Bekasi. Setiap musim hujan datang, warga selalu dikhawatirkan dengan bahaya banjir.

"Kalau sudah hujan, ada saja yang tergenang. Penyebabnya variatif, ada yang tersumbat salurannya, ada juga yang terkena luberan Kali Bekasi," tandasnya. (Gan/J-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya