Headline

Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.

Sampah Juga Jadi Biang Kerok Banjir Jabodetabek

Gana Buana, Kisar Rajagukguk
06/2/2018 09:27
Sampah Juga Jadi Biang Kerok Banjir Jabodetabek
(Warga dibantu petugas menyelamatkan barang-barang saat banjir melanda permukiman bantaran Sungai Ciliwung di Jalan Gotong Royong, Kemirimuka, Beji, Depok, Jawa Barat, Senin (5/2/2018)---ANTARA/Indrianto Eko Suwarso)

HUJAN yang terus mengguyur Kota Bekasi hampir 24 jam membuat tiga titik wilayah tersebut terendam banjir. Bahkan, wilayah yang jarang terkena banjir, Perumahan Persada Pesona, Kaliabang Tengah, Bekasi Utara, pun terendam banjir setinggi 1,5 meter.

“Kejadian ini baru yang pertama. Karena selama ini wilayah tersebut tidak dianggap sebagai daerah rawan banjir. Warga yang tinggal di 15 RT di RW II, Kaliabang Tengah, terisolasi,” kata Kepala Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BNPD) Kota Bekasi, Haryono, kemarin.

Menurut Haryono, penyebab banjir ini ialah banyak salur­an air yang tersumbat karena sampah. Apalagi, debit air Kali Bekasi mengalami peningkatan sejak hujan turun pada Minggu (4/2) malam.

Selain Perumahan Persada Pesona, jelas Haryono, ada dua titik lain yang terendam genanga­n. Keduanya ada di Perumahan Pondok Ungu Permai (PUP) yang terjadi di tiga RW, yakni RW 08, 09, dan RW 11. Satu titik lainnya, ada di wilayah perkampungan Kaliabang Tengah dengan ketinggian air 30 sentimeter.

Sejauh ini, kata Haryono, debit air yang merendam perumahan di wilayah utara Kota Bekasi sudah mulai menyusut. Bahkan, di perumahan Persada Pesona sejak sore hari, ketinggian air hanya mencapai 1 meter. “Meski menyusut, kami tetap awasi dengan menerjunkan petugas,” katanya.

Kendati demikian, wilayah selatan seperti Kompleks Dosen IKIP dan Perumahan Pondok Gede Permai (PGP) relatif aman. Meski curah hujan cukup tinggi, genangan yang muncul cepat surut.

“Karena memang sudah banyak polder air yang diberikan di wilayah itu,” ujarnya.

Diakui Haryono, saat ini kecemasan tim hanya pada posisi tanggul yang ada di wilayah PGP, Jatiasih. Derasnya air dari Sunga­i Cileungsi dan Sungai Cikeas dikhawatirkan bisa menjebol ketahanan tanggul. “Tanggul yang rawan itu ada di PGP saja,” paparnya.

Sementara itu, Ketua Taruna Siaga Bencana Roby Hermawan mengatakan, sejak Minggu, petugas sudah memantau di titik rawan banjir. Namun, kata dia, genangan sempat terjadi di wilayah Bekasi Utara. “Seperti Pondok Ungu Permai dan Perum Persada Pesona,” katanya.

Kota Depok
Di Kota Depok, Kepala Dinas Penyelamatan dan Pemadam Kebakaran Kota Depok Raden Gandara Budiana mengatakan ratusan warga yang rumahnya tergenang sudah dievakuasi menggunakan perahu karet.

Umumnya rumah warga yang kebanjiran dekat dengan sungai dan anak Sungai Ciliwung di Kelurahan Ratu Jaya, Kelurahan Bojong Pondok Terong, Kelurahan Tirta Jaya, Kelurahan Kemiri Muka, Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji.

Warga korban banjir, kata Gandara, sudah mendapatkan bantuan makanan, pakaian, selimut dari Dinas Sosial Kota Depok. Mereka pun mendapat layanan kesehatan dari posko kesehatan Dinas Kesehatan. ”Tim medis dan bidang sosial juga berkeliling ke seluruh kelurahan yang terendam banjir di Kota Depok,” paparnya.

Menurut Gandara, Kecamatan Pancoran Mas dan Kecamatan Beji selama ini sudah menjadi langganan banjir akibat luapan sungai dan anak Sungai Ciliwung.

Menurutnya, kondisi banjir kali ini diperparah aliran sungai yang tersumbat sampah. Beragam jenis sampah ditemukan di pintu air dan luapan sungai. Mulai botol plastik bekas minuman, stereofoam, pamper, sampai bantal.

Ia berharap warga memiliki kesadaran tidak membuang sampah sembarangan. Kerja sama di masyarakat sangat dibutuhkan untuk meminimalkan dampak curah hujan. “Kalau ada warga yang buang sampah sembarangan, tegur atau foto dan laporkan. Kalau sungai lancar, semua senang,” pintanya. (Gan/KG/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya