Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PUKUL 09.05 WIB tersiar kabar Bendungan Katulampa Bogor siaga 1, mencapai angka 240 cm. Peringatan dengan cepat disiarkan, diprediksi bagian hilir, Jakarta, dan wilayah yang dilewati Sungai Ciliwung dan Cikeas terkena dampaknya. Tercatat, ada 12 wilayah di Jakarta yang terkena dampak banjir.
Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta sejak kemarin siang, permukiman warga yang saat ini tergenang banjir ialah kawasan Kelurahan Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur.
Kawasan ini terendam banjir akibat luapan air Kali Sunter. Ada 200 rumah warga yang tergenang dan berada di RW 03 dan 04. Adapun akibat luapan Sungai Ciliwung, permukiman warga di Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, juga terendam banjir sejak senin dini hari.
Dari pantauan siang kemarin (Senin, 5/2), rata-rata ketinggian air 70 cm sampai 130 cm. Namun, warga di RW 04, 05, 07 dan 08 yang terkena dampai banjir masih bertahan di lantai dua rumah mereka.
Warga di Kampung Arus, Cawang, Jakarta Timur, beberapa di antaranya sudah mengungsi di tempat yang sudah disediakan.
“Ada dua titik pengungsian, di Gedung Suara Pembaruan dan di bekas kantoran. Kami sudah dirikan beberapa tenda di sana,” kata Ketua RT 010/002 Yok Sofyan.
Di Jakarta Selatan, banjir juga menggenangi permukiman warga di Pejaten Timur, Pasar Minggu, Pengadegan, Pancoran, dan Pondok, Cilandak. Tapi, dipastikan, hingga saat ini belum ada warga yang mengungsi akibat banjir.
Khusus di wilayah Pejaten Timur, banjir melanda permukiman warga di RT 05/RW 05 dan RT 05/RW 08. Air luapan Sungai Ciliwung ini sudah masuk permukiman warga sejak pagi hari, kemarin.
Untuk di Wilayah Pengadegan, banjir telah melanda kawasan RT 08 RW 01 sejak pukul 10.00. Banjir juga disebabkan luapan air Kali Ciliwung.
Sementara banjir yang melanda kawasan Pondok Labu yang disebabkan luapan air Kali Krukut sudah masuk permukiman warga sejak pukul 00.00. Ada sekitar 98 kepala keluarga atau 480 jiwa terdampak akibat banjir ini.
Di Jakarta Barat, banjir juga menggenang wilayah Tegal Alur, Cengkareng. Ketinggian air mencapai 50-100 cm. Intensitas hujan yang tinggi di Jakarta menyebabkan banjir di wilayah itu.
Pompa air
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan lebih dari 450 pompa air yang disiagakan di seluruh wilayah. Ada 200 unit di antaranya ialah pompa stationer dan lebih dari 30 pompa mobile.
Di Pintu Air Manggarai, aktivitas pemantauan banjir berlangsung hingga pukul 15.00, kemarin. Saat Gubernur DKI Anies Baswedan memantau lokasi, ke-tinggian air ialah 780 cm dengan status siaga 3. Dua jam kemudian, pukul 17.00, ketinggian air naik menjadi 810 cm.
“Kali ini tantangan utamanya dari hilir. Jadi ini kesiagaan ada di daerah-daerah aliran sungai, utamanya Ciliwung dan ke ujungnya nanti di wilayah Pluit, kemudian di Ancol. Itu tempat-tempat yang perlu antisipasi ekstra,” kata Anies, di Balai Kota Jakarta.
Soal ini Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Teguh Hendrawan meyakinkan bahwa pihaknya telah mengantisipasi masalah pembagian air agar alirannya mulus hingga ke hilir. Di antaranya dengan membagi aliran air yang menuju Pintu Air Manggarai ke Banjir Kanal Barat dan Sungai Ciliwung Lama.
“Kami sudah antisipasi sampai yang terburuk sekalipun terkait masalah pembagian air ini supaya benar-benar jalan,” kata Teguh di Pintu Air Manggarai.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Kota Administrasi Jakarta Barat, Imron Syahrin, mengatakan apabila pintu air Masjid Istiqlal dibuka, Jalan Mangga Besar 1, Taman Sari akan tergenang sekitar 40 cm. Air berasal dari Katulampa menuju Banjir Kanal Barat, dan anak kali Ciliwung.
Untuk menghadapi kemungkinan muncul genangan akibat pintu air Masjid Istiqlal dibuka, Sudin SDA Jakbar telah menyiapkan dua pompa di gardu Pinangsia, serta dua truk pompa air.
“Kapasitas pompa, 500 liter per detik dan 250 liter per detik,” tutur Imron.
Terkait datangnya air kiriman dari Bogor ini, Kepala BPBD DKI Jupan Royter, mengimbau kepada warga yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung agar tidak panik dengan potensi banjir di kawasan tersebut.
“Kami imbau kepada seluruh masyarakat yang ada di bantaran Sungai Ciliwung supaya tidak panik. Kalau terjadi sesuatu, silakan hubungi kami di nomor telepon 112,” ujarnya
Saat ini, menurut dia, pihaknya terus meningkatkan koordinasi dengan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk melakukan langkah-langkah antisipasi terkait potensi banjir di kawasan bantaran Sungai Ciliwung. (Nic/J-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved