Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
ANAK-ANAK korban kebakaran di Krukut, Tamansari, Jakarta Barat, dinilai meng-alami trauma berupa dendam terhadap warga yang diduga menjadi pelaku pembakaran. Dalam kunjungan ke lokasi itu, kemarin, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), mengatakan hal itu tak luput dari cerita para orangtua mereka yang menularkan rasa benci terhadap terduga pelaku.
Komisioner KPAI Retno Listyarti menjelaskan, cerita mengenai S, 35, yang diduga membakar kasur di lantai dua rumahnya didengar anak-anak dari lingkungan mereka, terutama orangtua mereka.
“Tentu ini cerita yang juga didengar anak-anak ini,” kata Retno di lokasi, kemarin.
Dalam kebakaran itu, 285 rumah hangus. Dampaknya, 1.327 warga Tamansari kehilangan tempat tinggal, 386 di antaranya anak-anak.
“Dengan demikian, anak-anak itu mengalami dendam pada pelaku. Tentu perasaan semacam ini harus direhabilitasi,” tegasnya.
Kendati demikian, KPAI mengaku butuh bantuan pihak lain karena tidak memiliki psikolog. Untuk itu, hari ini, Rabu (31/1), KPAI akan berkoordinasi dengan Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak Kementerian Sosial dan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) serta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan.
“Kita butuh banyak konselor untuk lakukan psikososial di sini. Selain itu, harus ada trauma healing,” ujar komisioner lain KPAI, Susianah Affandy.
KPAI juga mendesak Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil serta Dinas Pendidikan DKI Jakarta membantu pembuatan salinan dokumen yang terbakar, di antaranya, akta kelahiran, kartu keluarga (KK), KTP, dan ijazah.
“Surat-surat ini penting supaya mereka bisa dapat perlindungan sosial berupa BPKS dan JKN. Jadi, akta kelahiran, KTP, dan KK harus dibantu dipercepat pembuatannya kembali,” tambahnya. (Aya/J-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved