Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
WAKIL Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengakui telah menerima beberapa laporan soal pergerakan becak dari daerah lain ke Jakarta, di antaranya dari Indramayu, Jawa Barat.
Dia menuding arus per-gerakan becak itu dimobilisasi pihak tertentu dan menganggapnya sebagai upaya destabilisasi. Namun sejauh ini, kata Sandiaga, belum ada pengayuh becak yang dipulangkan. “Belum ada (yang dipulangkan). Tapi sudah ada beberapa laporan dan ini mobilisasi. Enggak mungkin tukang becak dari daerah bisa kayuh sendiri ke sini. Ini lagi dipastikan. Kita enggak mau gaduh lah,” ujarnya.
Sandi menegaskan akan memulangkan para pengayuh becak yang baru datang ke Jakarta. Fokus Pemprov DKI hanya menata becak-becak yang telah ada lama di Jakarta. Jumlahnya ditaksir sekitar 500.
Data terakhir yang dihimpun Dinas Perhubungan DKI menunjukkan jumlah pengayuh becak sebanyak 314. Dari jumlah itu, 173 masih beroperasi. Mereka tersebar di Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan sebagian kecil di Jakarta Timur. “Kami akan tegas katakan Jakarta tertutup untuk becak-becak (dari dae-rah). Kami akan kembalikan mereka, akan berikan sanksi tegas, dan pastikan upaya-upaya untuk destabilisasi Jakarta akan kita laporkan dan bekerja sama dengan aparat lain,” tegas Sandiaga.
Di Kelurahan Pekojan, Tambora, Jakbar, terdata ada 54 becak pekan lalu. Sebanyak 38 telah diberi stiker ‘Jaya Raya’ sebagai tanda boleh beroperasi. Lurah Pekojan, Tri Prasetyo Utomo, menuturkan dari 38 becak itu, sebagian pengayuhnya ber-KTP DKI. Ada pula yang tidak. Mereka yang tidak ber-KTP DKI diwajibkan melampirkan surat keterangan domisili. Namun, ia tidak mengetahui data pasti berapa yang tidak ber-KTP DKI.
Dia membantah mereka yang tidak ber-KTP DKI merupakan pendatang baru dari Indramayu. Menurut Tri, setelah didata, tidak satu pun dari pengayuh becak itu pendatang baru. Mereka rata-rata telah lama mengayuh becak, tapi berhenti beroperasi lantaran ada larangan operasional becak. Ketika Gubernur DKI Anies Baswedan menyatakan akan menghidupkan kembali becak di Jakarta, mereka pun berdatangan.
“Dari Kamis (25/1) sampai hari ini, becak dari Indrama-yu itu tidak ada. Cuma mungkin ada orang dari Indramayu, tapi becak dari Indramayu tidak ada. Jadi data yang kita dapat, orang daerah yang memang pernah tinggal di sini. Mungkin ketika (becak) dilarang, enggak berani masuk,” jelas Tri.
Keterangan Tri disanggah Soleh, 31, warga Tambora. Ia mengaku melihat becak-becak datang berombongan menggunakan truk. “Ada lebih dari 20 becak,” katanya.
Kepala Satpol PP DKI Yani Wahyu pun menuturkan ada urbanisasi sejumlah pengayuh becak dari luar Jakarta. Mereka kedapatan di Pekojan, Tambora. “Satu truk, lebih dah. Dari Jawa,” kata Yani.
Sandiaga pun punya wacana baru untuk mengaktifkan moda transportasi roda tiga itu, yakni membuat becak listrik. Menurut dia, ada bebe-rapa korporasi yang tertarik dengan konsep tersebut.
“Angkutan ini lagi ngetren di dunia, ramah lingkungan. Namanya sustainable mode of transport,” kata Sandiaga, kemarin. (Nic/J-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved