Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
MESKI masih bisa menarik napas sedikit lega dari penundaan sanksi tilang, sejumlah pengemudi taksi daring yang tergabung dalam Aliansi Nasional Driver Online (Aliando) mengaku kecewa dengan kesepakatan yang dibuat 15 perwakilan mereka bersama dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Para pengemudi tetap menginginkan Permenhub No 108/2017 tentang Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum tidak Dalam Trayek dicabut.
“Pada dasarnya, kami tidak puas. Inti unjuk rasa tadi untuk mencabut permenhub itu. Kami ingin ada permenhub baru yang bisa mengakomodasi kebutuhan driver online. Orang mau cari nafkah halal kok dipersulit,” gugat Ari Ashari, salah satu perwakilan Aliando, yang juga turut hadir dalam pertemuan dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Menurut Ari yang merupakan perwakilan sopir taksi daring dari Bandung, Permenhub No 108/2017 belum mengakomodasi kepentingan sopir taksi daring, hanya mengakomodasi kepentingan pengusaha penyedia aplikasi taksi daring.
“Namun, tadi bahasa politiknya Menhub. Permenhub itu akan dikaji ulang. Kami inginnya dibatalkan,” tegasnya.
Aliando dijanjikan dalam waktu sepekan akan ada keputusan baru yang dihasilkan.
Ari menegaskan, jika keputusan itu tak berujung pada pencabutan permenhub, Aliando akan kembali turun ke jalan. Baginya, permenhub itu dalam upaya mengkriminalisasi taksi daring.
“Kalau masih tidak sesuai keinginan kami, kemungkinan kami akan turun kembali ke jalan, sambil proses judicial review ke Mahkamah Agung. Kita akan buat gerakan yang lebih masif yang ditujukan kepada presiden,” kata Ari.
Meski berjalan kondusif, unjuk rasa yang diikuti sekitar 700 sopir taksi daring itu memacetkan ruas Jalan MH Thamrin hingga Istana Merdeka. Jalan Abdul Muis juga menjadi macet lantaran adanya pengalihan arus.
Selama unjuk rasa berlangsung, kendaraan tidak diperbolehkan melintas di Jalan Medan Merdeka Barat, hanya bus Trans-Jakarta yang tetap boleh melintas.
Hujan deras yang sempat mengguyur Jakarta juga tak membuat ratusan pengunjuk rasa membubarkan diri.
Sambil berjas hujan, mereka justru makin semangat bersorak sorai sambil menyanyikan lagu-lagu milik Iwan Fals yang diperdengarkan melalui pengeras suara dari atas mobil komando. (Aya/J-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved