Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Kontrak Politik Anies Direalisasikan

Nicky Aulia Widadio
15/1/2018 09:22
Kontrak Politik Anies Direalisasikan
(Dua anak menyaksikan pembongkaran bangunan untuk pembangunan selter di Kampung Akuarium, Jakarta, Senin (8/1)---ANTARA/Rivan Awal Lingga)

SEJUMLAH warga dari 16 kampung di Jakarta segera memulai konsep penataan kampung sendiri yang dibiayai Anggaran Pedapatan Belanja Daerah (APBD) DKI 2018.

Melalui community action planning (CAP), warga di 16 perkampungan melakukan temu akbar, kemarin. Di depan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, mereka meminta dibangunkan selter (tempat tinggal sementara) hingga kampung mereka diakomodasi dalam aturan tata ruang.

CAP merupakan tindak lanjut kontrak politik Anies Baswedan yang ia tanda tangani bersama Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) pada 8 April 2017. Anies janji membangun 16 kampung tersebut jika terpilih menjadi Gubernur DKI.

Ke-16 kampung dimaksud berada di bawah koordinasi JRMK. Di antaranya Kampung Akuarium, Lodan, Muka, Marlina, Gedung Pompa, Elektro, Kunir Pinangsia, Nelayan Kerang Ijo, Rawa Barat, Rawa Timur, tongkol, Krapu, Tembok Bolong, dan Baru Tembok. Ada juga kelompok PKL dan komunitas becak yang ikut dalam program ini untuk dibina.

Direktur Rujak Center for Urban Studies Elisa Sutanudjaja meminta setiap kampung menetapkan visi. Ia mencontohkan Kampung Akuarium dan Kampung Lodan, Jakarta Utara, yang nantinya dijadikan kampung wisata.

Lalu Kampung Tongkol direncanakan menjadi kampung penjaga sejarah karena di belakang area tersebut terdapat sebuah tembok yang dibangun pada abad ke-17. Namun, konsep penataan masih dibicarakan lebih lanjut dan akan diterjemahkan ke dalam sejumlah rencana aksi.

“Ke depannya belum tahu seperti apa karena proses CAP masih di awal, baru mandiri. Nanti akan masuk ke proses CAP bersama Pemprov DKI,” kata Elisa di Taman Waduk Pluit, Jakarta Utara.

Dalam sambutannya, Elisa meminta agar masyarakat terlibat langsung dan proaktif dalam pro­ses CAP. Namun, ia pun tidak bisa mematok kapan proses penataan kampung bisa selesai dilaksanakan. “Bekerja dengan masyarakat enggak ada deadline dan itu enggak cuma penataan, melainkan juga implementasinya.”

Pencapaian
Persiapan CAP dihadiri Anies. Di depan Anies, Koordinator JRMK Eni Rochyati menyampaikan laporan pencapaian dari program bersama mereka untuk menata ke-16 kampung tersebut. Ia meminta agar Anies memerintahkan jajarannya segera mengeksekusi pembangunan selter di Kampung Kunir, Pinangsia, Jakarta Barat.

Kampung Kunir digusur lebih dulu dari Kampung Akuarium. Namun, justru warga Kampung Akuarium yang lebih dulu dibangunkan selter. Pembangunan selter di Kampung Akuarium telah memasuki tahap pengerjaan rangka atap.

“Pak Anies, mohon perhatiannya, untuk selter di Kampung Kunir belum ada tanda-tanda dimulai. Mereka masih di tenda, Pak, kasihan,” tutur Eni. Pemprov DKI, lanjutnya, telah mengabulkan terbentuknya 14 RT dan 1 RW di 16 kampung itu.

Dari yang diajukan JRMK, masih tersisa 1 RW lagi yang belum terbentuk. “Masih tersisa 1 RW lagi yang belum, yakni Kampung Rawa Timur di Kebon Jeruk karena permasalahan administrasi,” imbuhnya.

Kepala Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil Edison Sianturi membenarkan adanya RT baru yang terbentuk di 16 kampung tersebut. Tidak seluruhnya merupakan RT baru. Ada pula yang diaktifkan kembali setelah digusur Pemprov DKI.

Anies Baswedan tidak menyediakan waktu tanya jawab dengan wartawan. Dalam sambutannya, Anies menuturkan bahwa menyejahterakan mereka yang termarginalkan menjadi bagian dari tanggung jawab pemerintah. (J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya