Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Warga Depok Ancam Pilih Bergabung ke DKI

Kisar Rajagukguk
11/1/2018 09:18
Warga Depok Ancam Pilih Bergabung ke DKI
(Kondisi ruang guru SMPN 23 Harjamukti, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, yang atap plafonnya ambruk, April 2017 lalu---MI/BARY FATAHILLAH)

RIBUAN warga di 70 rukun tetangga (RT) di Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, mendesak pembangunan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 23 segera dilaksanakan. Mereka mengultimatum bahwa mereka akan memilih bergabung ke Provinsi DKI Jakarta jika sekolah tersebut tidak dibangun secepatnya.

“Kami sudah bersepakat untuk menggabungkan diri dengan Provinsi DKI Jakarta jika gedung SMPN 23 tak dibangun secepatnya,” ungkap Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kecamatan Cimanggis Jayadi, kemarin (Rabu, 10/1).

Ancaman pemisahan diri warga Kelurahan Harjamukti Kecamatan Cimanggis dari Kota Depok tersebut sudah dikonsultasikan bersama 70 pengurus RT dan 15 RW di lingkup kelurahan tersebut.

Jayadi mengaku, ultimatum itu pun sudah dia sampaikan kepada Camat Cimanggis Henri Mahawan.

Ultimatum itu diputuskan karena kekecewaan warga melihat para siswa yang harus menumpang belajar di sekolah lain. Saat ini ada 80 siswa SMPN 23 yang menum­pang belajar di SMPN 11, Kelurahan Sukatani.

Proses belajar mengajar juga tidak kondusif karena harus bergantian memakai ruang kelas dengan siswa SMPN 11. Apalagi, lokasi SMPN 11 dengan Kelurahan Harjamukti sekitar 2 kilometer sehingga para siswa SMPN 23 setiap hari pulang malam.

“Karena belajarnya kan mulai pada sore hari. Kondisi tersebut sangat memprihatinkan. Hal itulah yang mendasari mereka berencana hengkang,” ujar Jayadi.

Sementara itu, Camat Cimanggis Henri Mahawan pun mengakui, puluhan siswa SMPN 23 tiap hari pulang ke rumahnya malam hari. “Parahnya lagi, tak tersedianya angkutan umum ke SMPN 11 membuat orang tua siswa jadi waswas, khawatir terjadi tindak kriminal,” katanya.

Musrembang
Mereka menuntut Pemkot Depok bertanggung jawab untuk menyediakan gedung, meubelair, dan peralatan belajar mengajar SMPN 23.

“Kita mengakui dan mengapresi­asi, Pemkot Depok telah menyiapkan lahan 6.000 meter persegi untuk pembangunan gedung SMPN 23. Apa artinya lahan seluas itu kalau di atasnya tak juga dibangun gedung sekolah?” ujar Jayadi.

Jayadi berjanji akan menyampaikan tuntutan warga tersebut dalam forum musyawarah perencanaan pembangunan (musrembang) tingkat kota yang akan dihadiri para pejabat Pemkot Depok, dan DPRD Kota Depok pada 24 Januari 2018.

Musrembang itu sengaja akan digelar di lahan kosong yang direncanakan menjadi lokasi SMPN 23, yakni di Kampung Pondok Ranggon RT 002 RW 06, Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Cimanggis.

“Saya sengaja Musrembang digelar lokasi tersebut. Tujuannya menggambarkan bagaimana warga dan pejabat saling berdiskusi memecahkan masalah dan juga problem di masyarakat sekitar,” ujarnya. (KG/J-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya