Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
PANDANGAN mata Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno tertancap pada prasasti ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) Tanjung Elang Berseru di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, kemarin.
Di atas prasasti itu tertera tanda tangan mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berwarna emas yang meresmikan RPTRA itu pada 20 September 2016.
Memori pangkal persoalan hukum yang menyeret Ahok terkait dengan Surah Al Maidah kemudian meluncur dari mulut Sandi. “Ini sebelum atau sesudah (insiden Al Maidah)?” tanya Sandi kepada beberapa pejabat Pemerintah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu yang mendampinginya.
Pertanyaan itu dilontarkan dengan mimik serius tanpa mengalihkan pandangan dari prasasti. Sandi merujuk pada insiden pengucapan Surah Al Maidah oleh Ahok dalam sebuah pidato di Pulau Pramuka pada 27 September 2016 yang diviralkan Buni Yani.
Insiden inilah yang kemudian menjadi petaka bagi Ahok. Dari insiden itu, Ahok harus menjalani proses hukum yang kemudian divonis penjara selama dua tahun. “Sebelum (insiden), Pak,” jawab salah seorang pejabat.
“Oh, habis ini (tanda tangan prasasti) ke sini lagi, ya,” tutur Sandi yang langsung dijawab pejabat tadi, “Iya, seminggu habis ini (tanda tangan prasasti RPTRA) ke sini lagi. Pada 27 September baru kejadian.”
Selama beberapa menit Sandi tenggelam menatap prasasti. Setelah itu ia beranjak untuk menyapa grup paduan suara anak-anak yang tengah bersiap menyanyikan lagu Tanah Airku.
“Ini nyanyi bukan buat nyambut saya, kan?” gurau Sandi. “Nyambut, Pak. Ini buat nyambut Bapak,” seru anak-anak tersebut. Sandi kemudian mengajak anak-anak anggota paduan suara itu berfoto bersama.
Setelah berfoto, Sandi meminta anak-anak itu menghargai apa yang telah dilakukan Ahok untuk memajukan Pulau Pramuka. “Anak-anak, kita ucapkan terima kasih kepada Pak Basuki. Terima kasih, Pak Basuki,” pintanya. “Terima kasih, Pak Basuki,” sahut anak-anak tersebut menuruti permintaan Sandi.
Kedatangan Sandi ke Pulau Pramuka merupakan bagian dari kegiatan berkantor di Kepulauan Seribu. Dalam rangkaian kegiatannya, Sandi mengunjungi dua pulau sekaligus, yakni Pulau Karya dan Pulau Pramuka.
Sandi dan Anies Baswedan berkomitmen secara bergantian akan ada hari berkantor di Kepulauan Seribu setiap bulannya. Bulan berikutnya dia rencana mengunjungi Pulau Harapan dan Pulau Panggang.
Setelah itu Pulau Tidung dan Pulau Pari. Saat berkantor di Kepulauan Seribu, Sandi membawa para pejabat dari kantor dinas untuk membuatkan agenda perencanaan memberdayakan dan membangun Kepulauan Seribu. (J-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved