Headline

Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.

Anies Berkukuh LRT Penyebab Banjir

MI
15/12/2017 10:27
Anies Berkukuh LRT Penyebab Banjir
(Gubernur DKI Anies Baswedan meninjau saluran air di area proyek pembangunan LRT, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (14/12)---ANTARA/Aprillio Akbar)

SEHARI setelah banjir melanda sejumlah titik di Jakarta Selatan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut pengerjaan proyek seperti light rail transit (LRT) merupakan penyebab banjir. Kemarin, Anies kembali mendatangi titik banjir di underpass MT Haryono untuk membuktikan pernyataannya.

“Kita temukan ada beton-beton yang dipasang selama proses pembangunan LRT di tempat ini. Beton-beton ini menutupi lubang tempat pompa air sehingga ketika curah hujan tinggi dengan volume air yang sangat banyak, air tak dapat mengalir dengan cepat ke dalam lubangnya,” kata Anies, kemarin.

Hal itu, menurut Anies, menimbulkan efek domino, salah satunya tersendatnya arus lalu lintas di MT Haryono dan Gatot Subroto. “Itulah mengapa kita kemarin menyebut salah satu sebab genangan adalah pembangunan yang tidak memperhitungkan aliran air dan ini contohnya,” sambungnya.

Meskipun demikian, ia mengaku kunjungan itu bukan dalam rangka mencari kambing hitam, melainkan mencari penyebab banjir demi menemukan solusi terbaik. “Nah ini bukan untuk menyalahkan siapa pun, kita dalam rangka mencari sebab supaya bisa dilakukan korek­si,” kata dia.

Anies pun menginstruksikan beton-beton itu digeser agar aliran air tidak terhambat. “Semua yang sifatnya penghalang air dihilangkan. Jadi mulai besok langsung di­kerjakan agar keadaan banjir dan genangan segera tuntas,” tegasnya.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, banjir pada Senin (11/12) paling banyak terjadi di wilayah Jakarta Selatan, yakni sebanyak 17 titik dengan ketinggian 10-60 sentimeter.

Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan Holi Susanto mengatakan banjir di Jakarta Selatan disebabkan masifnya pengerjaan proyek pembangunan seperti proyek LRT di Jalan MT Haryono, proyek underpass Mampang, dan pembangunan jalur moda raya terpadu (MRT) di Jalan Haji Nawi.

“Mereka (LRT dan MRT) membongkar saluran (air) eksisting untuk menaruh ti-ang pancang proyek mereka. Debit air jadi terhalang tiang pancang,” kata Holi.

Dia menyebut tiang pancang itu terbilang besar. “Mereka sudah ikut bantu pompa air untuk buang air. Mereka janji mengembalikan saluran seperti semula, tapi masalahnya harus tunggu setahun dua tahun, sementara hujan makin jadi,” imbuhnya. (Ant/Aya/J-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya