Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Jalanan Tanah Abang Dirancang Jadi Surganya PKL

Nicky Aulia Widagdio
09/12/2017 08:57
Jalanan Tanah Abang Dirancang Jadi Surganya PKL
(MI/Arya Manggala)

SALAH satu terobosan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam rencana penataan kawasan Tanah Abang ialah memindahkan pedagang kaki lima (PKL) ke jalan.

Satu lajur jalan di depan Stasiun Tanah Abang akan ditutup untuk mengakomodasi pejalan kaki sekaligus PKL.

"Penataan yang dimaksud adalah relokasi, di jalan yang dilakukan penutupan. Satu lajur jalan akan ditutup, satu lajur lagi tetap menjadi akses," kata sumber Media Indonesia yang menjabat di Pemprov DKI Jakarta, kemarin (Jumat, 8/12).

Lajur yang ditutup ialah lajur dari arah Jatibaru menuju Blok G Tanah Abang. "Jalan itu nanti untuk PKL," tambahnya.

Penutupan itu akan dibarengi sistem U-turn (putaran balik). Akan ada dua titik U-turn, di bawah jembatan layang Jatibaru dan di dekat Blok G, Tanah Abang.

Pengendara dari arah Jatibaru memutar di bawah flyover Jatibaru, sedangkan pengendara dari arah Jalan KS Tubun tetap bisa melaju ke arah stasiun.

Menurut rencana, sistem itu diterapkan pada pekan terakhir Desember, dimulai dengan tahap sosialisasi. "Rencananya bisa saja berubah, tapi update terakhir seperti itu," ucapnya.

Terobosan itu ialah perkembangan terakhir dari sejumlah rapat penataan kawasan Tanah Abang. Dua hingga tiga kali seminggu, pemprov menggelar rapat itu secara tertutup.

Gubernur Anies Baswedan dan wakilnya, Sandiaga Uno, enggan mengungkapkan perkembangan proses penataan kawasan itu.

Tidak ideal
Namun, jika berpatokan pada Perda No 10/2015 tentang Penataan dan Pemberdayaan PKL, pedagang pengisi lajur jalan itu hanya bisa ditarik retribusi, bukan sewa.

Sementara itu, pedagang lain di Tanah Abang harus menyewa kios hingga ratusan juta per bulan. "Retribusi paling-paling hanya Rp99 ribu."

Hal itu dikhawatirkan menimbulkan kecemburuan sosial dari para pedagang yang menyewa kios.

Pengamat perkotaan Nirwono Yoga menilai rencana itu tidak ideal. "Masak iya mau dipakai PKL terus dipungut retribusi? Kalau di situ boleh, di seluruh Jakarta boleh, dong?" tandasnya.

Rencana relokasi itu tampaknya serius. Menurut keterangan sumber, sudah ada pemesanan tenda. Tidak ada rencana pembangunan permanen untuk lokasi PKL.

Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Widjatmoko tidak membantah rencana itu. Ia menyebut penataan Tanah Abang masih on progress, belum final.

Namun, ia tidak menyanggah ada opsi satu jalur di depan Stasiun Tanah Abang. "Iya bisa begitu," kata Sigit.

Fokus penataan, ujarnya, mengakomodasi pejalan kaki dan menyediakan transportasi lanjutan. "Bukan PKL semata. Kita bicara Tanah Abang ditata sedemikian rupa," kata dia.(Nic/J-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya