Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
Kumpulan Berita DPR RI
PEMBENAHAN sistem transportasi Jakarta kian mendesak. Karena belum terintegrasi, beragam jenis angkutan beroperasi secara paralel dengan trayek yang sama atau bersinggungan. Akibatnya, sejumlah mereka ‘melahap’ demand yang sama.
Menurut Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan, hal itu disebabkan tidak adanya perencanaan sejak 1970-an. Sebelum BPTJ terbentuk pada 2016, setiap stake holder bidang transportasi tidak berkoordinasi.
“Dalam transportasi itu harus ada strukturnya. Ada transportasi utama dan ada feeder. Transportasi pengumpan harus mampu mengantarkan masyarakat ke transportasi yang lebih besar atau massal. Bukan saling bersaing dalam satu jalur yang paralel,” ujar Penasihat Utama BPTJ Milatia Moemin Kusuma dalam acara diskusi soal transportasi di Balai Kota, Kamis (30/12).
Salah satu persoalan utama, ujar Tia, belum ada optimalisasi sistem pengumpan (feeder). PT Transportasi Jakarta (Trans-Jakarta) sudah menyediakan feeder di beberapa titik, namun dinilai belum cukup.
“Sekarang saling bertumpuk-tumpuk. Tidak mungkin orang dari rumah langsung naik commuter line, tapi tidak pakai kendaraan lain dulu. Sampai stasiun harusnya satu sama lain ada yang ngumpanin,” tutur dia.
Meski sudah 46 tahun dalam struktur yang tidak terintegrasi, dia percaya, transportasi Jakarta masih bisa diperbaiki. “Semua bisa dilakukan asal ada kemauan. Harus kompak semua transportasi. Nanti lama-lama seperti bola salju,” sambungnya.
Peneliti dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Darmaningtyas menyebut Jakarta mulai mengenal sistem feeder sejak 2004 saat Trans-Jakarta muncul. Sebelumnya, Metromini, Kopaja, Mayasari Bakti dan angkutan kota (angkot), membuat trayek sendiri-sendiri.
“Pada saat bikin trayek itu mereka justru menghindari terintegrasi karena takut tidak punya penumpang. Seharusnya swasta diakomodasi dalam pengelolaan Trans-Jakarta,” katanya. Dia mendesak pemerintah untuk menata ulang rute trayek (rerouting) dan melibatkan angkot menjadi feeder. (Aya/J-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved