Headline

Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.

Semanis Gulali di Rumah Susun

Sri Utami
26/11/2017 10:03
Semanis Gulali di Rumah Susun
(Penampilan drama musikal Ada Gulali di Hatiku hasil kolaborasi Komunitas Paduan Suara Aku Anak Rusun di Ciputra Artpreneur Theater, Kuningan, Jakarta (22/9)---MI/Nicky Aulia Widadio)

PERBEDAAN laiknya menjadi perekat yang manis, semanis gulali. Pesan Kakek Gulali kepada 11 anak rusun di Jakarta itu disambut dengan tepuk tangan gemuruh ratusan penonton Operet Aku Anak Rusun di ruang teater besar Taman Ismail Marzuki, kemarin (Sabtu, 25/11). Operet anak bertema Ada gulali di hatiku menggambarkan keragaman yang direkatkan perbedaan.

Sebanyak 141 anak dari berbagai rusun di Jakarta itu mementaskan kisah persahabatan 11 anak yang berbeda suku dan agama, tapi tinggal di rusun yang sama. Cerita yang dibalut dalam drama musikal yang apik dengan iringan ragam lagu daerah itu mampu menyihir ratusan penonton. Pementasan yang digagas Reachout Foundation berkolaborasi dengan Perkumpulan Artsip, Paduan suara Gloriamus, dan Soundkestra itu merupakan pertunjukan hasil karya anak rusun dengan mengangkat cerita kehidupan rumah susun di Jakarta yang kaya keberagaman budaya.

“Dengan pertunjukan ini anak-anak dapat mengenal kembali lagu anak populer dan daerah yang merupakan bagian dari warisan budaya kita,” ujar General Secretary Reachout Foundation Adithya R Franciscus.

Dia juga berharap anak-anak di berbagai daerah bisa lebih berani dan berkarya dan berkreativitas. Selain itu, masyarakat dapat berperan aktif dalam program pemberdayaan dan edukasi keluarga dan anak di rumah susun yang dilakukan secara berkelangsungan.

“Pertunjukan ini juga sebagai bukti anak-anak kita memiliki potensi kreativitas dan karya yang luar biasa dengan adanya platform yang memadai,” imbuhnya.

Pentas yang dihadiri anak-anak dari berbagai daerah itu menampilkan 20 lagu daerah dan ada yang diaransemen ulang dengan diiringi kelompok orkestra dan paduan suara. Lagu itu ditampilkan dengan unik dan energik.

Salah satu penonton, Donny Agustian, 36, mengaku terhanyut dalam kenangan masa kecilnya ketika dia bisa bermain sesukanya bersama teman-teman sebaya kala itu. “Sangat menginspirasi,” katanya.

Ungkapan senada disampaikan Ellisa Karim, 38, yang membawa dua anaknya untuk menonton pertunjukan ini. Dia menilai acara itu menjadi tontonan yang menginspirasi setiap anak.

“Bagus sekali acara seperti ini karena anak bisa terinspirasi untuk berkarya minimal bisa melihat penampilan anak-anak yang berani dan percaya diri,” ungkapnya. (Sru/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya