Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
WAKIL Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menargetkan realisasi investasi yang masuk di DKI Jakarta pada 2018 mendatang mencapai Rp100 triliun. Investasi utamanya diupayakan dari sektor pariwisata dan transportasi.
Target itu, sambungnya, tak muluk-muluk. Saat menghadiri menghadiri Investment Corporation of Dubai (ICD) Global Investment Forum di Dubai, Uni Emirat Arab, pada Kamis (16/11) lalu, Sandiaga mengaku didatangi sejumlah pengusaha yang tertarik untuk menanamkan modalnya di Jakarta.
“Menurut mereka, Jakarta layak menjadi tujuan investasi yang prospektif di Asia. Total target kita untuk investasi di DKI pada 2018 meningkat hingga Rp100 triliun,” kata Sandiaga di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, kemarin.
Dalam jangka waktu lima tahun, Sandiaga bahkan menargetkan total investasi yang direalisasikan di Jakarta mencapai Rp1.000 triliun. Ia optimistis angka itu bisa dicapai jika angka investasi di Jakarta terus meningkat dari tahun ke tahun.
Pariwisata, ujar dia, menjadi sektor yang paling banyak dilirik oleh para pengusaha itu, termasuk pengembangan pariwisata di Kepulauan Seribu. Wisata di kepulauan itu dinilai memiliki multiplier effect yang cukup besar.
“Ini menariknya bukan karena upah yang murah ya, tapi upah yang berkualitas. Kita harus tinggalkan ekonomi yang berbasis upah murah. Lalu juga ternyata retail kita walaupun sedang slow down, katanya mau ada dua investor retail dari Dubai yang menyatakan keinginan untuk investasi di Jakarta,” papar Sandiaga.
Selain itu, sektor transportasi juga mendapat minat para investor. Misalnya, pembangunan transit oriented development (TOD).
Menurut Sandiaga, para investor tertarik dengan konsep TOD. Oleh sebab itu, para badan usaha milik daerah (BUMD) yang memiliki mandat untuk mencari pendanaan akan dikoneksikannya dengan para investor tersebut.
“Mereka tertarik dengan konsep TOD. BUMD akan kami koneksikan dengan suara investor ini supaya mereka bisa kerja sama, tentunya untuk mengembangkan pembangunan yang bisa ciptakan lapangan kerja yang berkualitas,” jelasnya.
Capaian tertinggi
Sejalan dengan target itu, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DKI Jakarta mencatat realisasi investasi di Jakarta hingga September 2017 lalu telah mencapai Rp74,8 triliun. Angka tersebut meningkat hingga 76% jika dibanding periode yang sama pada tahun lalu.
Kepala DPMPTSP Edy Junaedi menuturkan capaian itu merupakan yang tertinggi selama lima tahun terakhir. Tingkat kemudahan investasi atau ease of doing bussiness (EoDB) di Indonesia juga diklaim mengalami kenaikan dalam dua tahun terakhir.
“Terjadi kenaikan sebanyak 34 peringkat dari 106 ke 72 pada EoDB. Selain itu, biaya labour yang terjangkau juga menjadi daya tarik investor asing untuk menanamkan modal di Jakarta,” papar Edy.
Dengan pencapaian ini, sambungnya, posisi Indonesia berhasil mengungguli peringkat EoDB sebagian negara berkembang lainnya, di antaranya Afrika Selatan pada peringkat 82, India di peringkat 100, Filipina di peringkat 113, dan Brasil di peringkat 125. Bahkan, pada tahun ini, posisi Indonesia berhasil melewati Tiongkok yang berada pada peringkat ke-78. (J-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved