Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Tempatkan Polwan dengan Setara

Sri Utami
02/9/2017 10:25
Tempatkan Polwan dengan Setara
(ANTARA)

KESETARAAN gender di tubuh Polri belum tercapai hingga kini.

Diskriminasi itu masih tampak dalam kebijakan penempatan polisi wanita (polwan) yang jarang berada di jabatan strategis.

Menurut catatan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), polwan yang berpangkat tinggi jauh lebih sedikit dibanding lelaki polisi.

Pencapaian tertinggi polwan berhenti di jenderal bintang dua atau ins-pektur jenderal.

"Hingga saat ini belum ada polwan jenderal bintang tiga, apalagi bintang 4," kata Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti kepada Media Indonesia, kemarin.

Poengki menyebut sejumlah nama polwan berprestasi, seperti Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Irjen Basaria Panjaitan, mantan Kapolda Banten Brigjen Rumiah, dan mantan Wakapolda Sumatra Barat Brigjen Nur Afiah.

"Ada, tapi memang tidak banyak," ujarnya.

Jumlah keseluruhan polwan pun lebih sedikit jika dibandingkan lelaki polisi.

Setiap tahunnya, Polri menerima 150 polwan baik perwira maupun tamtama.

Poengky mengakui hal itu disebabkan pola rekrutmen yang ada.

"Ini terpengaruh stigma yang masih melekat di masyarakat bahwa profesi polisi adalah pekerjaan laki-laki. Sedikit peluang diberikan bagi perempuan. Nah itu terjadi juga di institusi Polri," ujarnya.

Secara umum, jumlah anggota Polri memang masih jauh dari ideal.

Hal ini terlihat dari perbandingan angka petugas dengan masyarakat yakni 1:800.

Idealnya, menurut PBB, satu polisi untuk 400-600 orang.

Di tengah kebutuhan penambahan anggota itu, keberadaan polwan dinilai justru belum dioptimalkan. Polwan masih banyak yang ditempatkan sebagai staf pribadi, pelaksana administrasi, dan protokoler tamu.

Ada pula yang dieks-ploitasi sebagai model iklan layanan Polri.

Padahal, menurut pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar, tugas-tugas itu di luar tugas pokok mereka yang seharusnya dikerjakan PNS Kepolisian.

"Polisi kan harusnya mempunyai kemampuan membina masyarakat, kemampuan penyelidikan, dan penyidikan. Kalau mereka (polwan) punya kemampuan itu, harusnya ditempatkan di lapangan," ujar Bambang.

Perubahan kebijakan

Untuk memahami kondisi tersebut, Kapolri Jenderal Tito Karnavian pekan lalu, menyoroti peran dan posisi polwan.

Ke depan, Tito berharap polwan dapat lebih aktif melaksanakan tugas pokok pelayanan masyarakat.

Menciptakan kesetaraan gender dan kesempatan karir yang sama bagi setiap anggota, menjadi agenda penting kepolisian saat ini.

"Polri mulai menghilangkan perbedaan gender itu dengan menciptakan kesetaraan dan mendorong polwan itu lebih maju," ujar Kabag Penum Polda Kombes Martinus Sitompul, kepada Media Indonesia, kemarin.

Dia mengatakan, polri akan merombak kebijakan penerimaan dan penempatan polwan di setiap polda, polres dan polsek.

"Tidak ada diskriminsi lagi jadi akan dikaji lagi peran mereka (polwan), dirombak betul. Dan itu berlaku untuk semua wilayah," terangnya.

Peran polwan akan dibuat lebih vital.

"Jadi setiap kapolda harus memberikan kesempatan yang sama kepada polwannya 5 sampai 10 orang harus berada di posisi penting. Polwannya juga harus ikut penilaian itu," imbuhnya. (Aya/J-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya