Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
JALUR pedestrian seputar Istana Bogor dengan lebar kurang lebih 4 meter, tepatnya depan pintu IV Kebun Raya Bogor, disulap menjadi panggung pertunjukan pada Sabtu (22/4) pagi.
Tersedia kursi bagi pengunjung di sisi kiri dan kanan.
Di tengahnya, sejumlah model muda, cantik, dan tampan berlenggak-lenggok.
Mereka memamerkan pakaian olahraga, mulai setelan kaus dengan training panjang hingga celana olahraga pendek.
Sepintas terlihat biasa.
Namun, ada satu yang unik yakni motif pakaian yang diperagakan.
Ada gambar angkutan kota (angkot) dalam setiap pakaian.
Berbagai motif angkot dengan lurik dan warna berbeda juga dikenakan pejabat Pemerintah Kota Bogor.
Mereka antara lain Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dengan istrinya, Yane Adrian, juga Sekretaris Daerah Ade Sarip Hidayat dan istrinya.
Kapolresta Bogor Komisaris Besar Ulung Sampurna Jaya juga mengenakan batik angkot.
Begitu pula Kepala Kejari Kota Bogor Muhammad Teguh Darmawan dan istrinya, serta Dandim 0606 Kota Bogor Letkol Arm Dodi Suhardiman dan istrinya.
Tidak ketinggalan, Mahfud, relawan pengatur lalu lintas yang nyentrik, didampingi Kepala Dinas Perhubungan Rakhmawati serta sopir angkot.
Mereka tak kalah luwes dengan para model dalam berlenggak-lenggok memamerkan batik angkot.
Bima Arya mengaku memasyarakatkan batik angkot agar ikon Kota Bogor itu tetap ada meski nanti dalam bentuk fisik akan hilang dan tinggal legenda karena menjadi biang kemacetan.
Dalam program kerjanya, Bima Arya akan mereformasi angkutan kota.
Salah satunya dengan mengalihkan atau menggeser angkot ke pinggiran kota.
Konversi angkot dengan perbandingan 3:1 dimulai tahun ini. Setiap tiga angkot akan menjadi satu bus.
Konversi akan mengurangi jumlah angkot sebanyak 750 unit.
Kehadiran batik angkot juga menambah koleksi batik khas Bogor selain gerimis, kujang, dan bunga bangkai. Bima berharap wisatawan yang mengunjungi
Kota Bogor bisa membawa oleh-oleh batik angkot untuk buah tangan.
Kota Bogor sudah memiliki enam industri kecil menengah yang memproduksi batik-batik ikonik. Khusus batik angkot diproduksi Batik Geulis Handayani.
Sang pemilik Batik Geulis Handayani, Ratna Handayani berkilah batik angkot juga bisa diproduksi perajin batik lainnya.
Karena, katanya, motif angkot milik pemerintah kota dan menjadi milik bersama.
"Orang pertama yang mencetuskan ide motif angkot ialah Pak Wali Kota," cetus Handayani.
Pada kesempatan itu, Kepala Dishub Kota Bogor Rakhmawati mengatakan terdapat 3.412 angkot yang akan direformasi. Rute angkot yang tadinya 23 trayek menjadi 33.
Sebelumnya hanya melayani 59 kelurahan, kini melintasi seluruh kelurahan (68).
"Angkot ikon Kota Bogor. Meski jumlah angkotnya hanya 3.412 unit, Bogor dijuluki kota sejuta angkot. Ini momen dan membantu kami menyosialisasikan program reformasi angkot," pungkasnya. (Dede Susianti/J-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved