Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Khawatir Diperdaya Petugas

(Beo/J-2)
07/1/2016 00:00
Khawatir Diperdaya Petugas
(Dok MI)
SEJUMLAH warga negara asing (WNA) yang tinggal dan bekerja di Jakarta menyatakan tidak percaya terhadap polisi. Mereka bahkan tidak akan menghubungi polisi jika menjadi korban kejahatan karena polisi dinilai sering mengambil keuntungan jika mengetahui korban adalah WNA. Philip Randall, guru salah satu sekolah swasta di Tangerang, Banten, mengatakan ia sudah sering mendengar saran agar tidak menghubungi polisi jika menjadi korban kejahatan. "Mereka hanya mau imbalan," kata warga negara AS itu, beberapa waktu lalu.

Jika harus berurusan dengan polisi, tambahnya, ia memilih berkoordinasi dengan sekolah tempatnya mengajar.
Randall, yang sudah tiga tahun tinggal di Indonesia, juga mengaku belajar ilmu bela diri karena tidak bisa mengandalkan polisi. Oleh karena itu, untuk menghindari jadi korban kejahatan, kata dia, selama ini ia selalu menghindari tempat-tempat rawan kriminalitas. Randall bahkan telah menanadai sejumlah tempat yang dinilai rawan, antara lain beberapa lokasi di Jakarta Utara. WNA lainnya, Daniel Clifton yang juga berasal dari AS, senada dengan Randall.

Dia menyebutkan ada polisi yang justru mengambil peluang untuk mendapatkan uang dari WNA. Ia lalu menceritakan pengalaman ketika menanyakan jalan lain yang bisa dilaluinya karena Jalan MH Thamrin tidak bisa dilalui sepeda motor yang dikendarainya. "Polisi tersebut malah meminta SIM dan STNK saya. Polisi itu bilang, kalau mau ambil SIM dan STNK, harus di kantor polisi. Saya bingung karena saya tidak langgar peraturan apa pun. Jadi, di Indonesia saya sebenarnya takut bertanya kepada polisi," bebernya.

Berbeda dengan Randall dan Clifton, Koichi Okamoto, WN Jepang yang sudah tiga tahun tinggal di Jakarta, menyatakan bakal melapor ke polisi jika menjadi korban kejahatan. Ia juga mengetahui berapa nomor telepon yang harus dihubungi dan di mana saja letak kantor polisi. Namun, ia menyadari Jakarta tidak seaman negerinya. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar M Iqbal menyatakan sah-sah saja jika ada yang berpikir negatif terhadap polisi. Ia menegaskan polisi bekerja secara optimal termasuk untuk WNA. Salah satu bukti bahwa ada jaminan keamanan bagi WNA, ujarnya, angka gangguan di kedutaan besar pada 2015 hanya sedikit. "Itu bukti kami bekerja," kata Iqbal.    



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya