INTEGRASI ekonomi antarnegara yang tergabung dalam Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) resmi berlaku seiring bergulirnya tahun 2016. Menurut Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, MEA diprediksi akan menyebabkan gangguan keamanan di Tanah Air. Hal itu disebabkan terbukanya akses dengan negara lain di beberapa sektor, seperti perdagangan, transportasi, dan komunikasi. "Persaingan di segala lini akan berdampak pada peningkatan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat yang tentu berimplikasi pada tugas Polri," ujar Badrodin, kemarin.
Selain itu, beberapa tindak kejahatan tradisional diyakini masih menjadi ancaman bagi masyarakat, seperti kejahatan jalanan, pencurian, sengketa tanah, penyalahgunaan senjata api dan bahan peledak, serta pembunuhan dan penganiayaan. Di samping itu, kemajuan teknologi juga dapat menyebabkan jumlah kejahatan transnasional meningkat. Badrodin mengungkapkan mobilitas antarnegara akan berdampak pada meningkatnya mobilitas kejahatan lintas negara.
Beberapa yang harus diantisipasi ialah aksi teroris, peredaran narkoba, perdagangan manusia, dan kejahatan siber. Aksi separatis, konflik sosial, unjuk rasa, dan perubahan alam juga bisa menjadi penyebab gangguan keamanan yang berimplikasi pada kontijensi. Gangguan-gangguan itu, menurut Badrodin, akan diantisipasi dengan menggunakan pembaruan teknologi yang dimiliki Polri. Karena modus penjahat juga selalu berubah seiring perkembangan teknologi, pendidikan polisi juga jadi cara untuk meningkatkan kapasitas. "Masyarakat juga diminta berpartisipasi untuk menjaga keamanan dan ketertiban karena itu sebenarnya tugas bersama," pungkas Badrodin.