Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
PERNAHKAH Anda melihat daging dengan guratan-guratan putih halus yang menyebar seperti pola marmer? Bagi para pecinta daging, istilah marbling mungkin sudah tidak asing lagi. Namun, tahukah Anda bahwa marbling adalah kunci utama yang menentukan kelezatan, kelembutan, dan cita rasa daging?
Marbling merujuk pada serat-serat lemak yang tersebar di antara otot-otot daging, membentuk pola seperti marmer. Pola ini bukan hanya mempercantik tampilan daging, tetapi juga mempengaruhi rasa dan teksturnya.
Semakin tinggi tingkat marbling, semakin juicy dan kaya rasa daging tersebut. Lantas, bagaimana cara menentukan marbling grade, dan mengapa ini begitu penting? Yuk, kita simak lebih lanjut.
Baca juga : Jakarta Butchers' Challenge Mendorong Pertumbuhan Profesi Butcher di Indonesia
Tingkat marbling sangat mempengaruhi kualitas daging. Semakin banyak urat lemak yang terdapat di dalam daging, semakin tinggi pula grade atau kelas daging tersebut.
Head Chef di Calla Restaurant, Malaysia Chef Richard Tay, dalam acara ASEAN Red Meat "The Finest Cuts" Master Class & Tasting, Rabu (9/10), menjelaskan bahwa skala marbling dimulai dari angka 0 hingga 10.
"Perbedaan marbling dapat diukur dari 0 hingga 10, dan yang tertinggi adalah 10. Saya pernah mendapatkan marbling grade 10 di Australia, dan itu yang terbaik," jelas Chef Richard.
Baca juga : HW Group Hadirkan Steakhouse di Central Park Mall Jakarta
Chef Richard kemudian membagikan cara sederhana untuk menentukan marbling grade pada daging.
"Untuk menilai marbling pada daging, Anda bisa melihat banyaknya guratan garis putih yang terlihat di permukaan daging. Semakin banyak garis putih, semakin tinggi grade-nya. Misalnya, daging ini memiliki grade 1 karena sangat sedikit guratan, sementara yang saya potong tadi memiliki grade 5. Marbling sangat mempengaruhi rasa daging saat dimakan."
Jika Anda memasak daging dengan marbling grade yang tinggi, rasa dan teksturnya akan jauh lebih memuaskan. Marbling memberikan cita rasa yang manis, gurih, dan tekstur yang lebih lembut.
Baca juga : Steak Hotel by Holycow! Ajak Nikmati Tujuh Jenis Steak Mancanegara
"Jika Anda ingin kualitas yang lebih baik, pilih marbling dengan grade 4 hingga 8. Daging dengan grade 5 tadi, misalnya, jika dibandingkan dengan daging grade 1 ini, pasti teksturnya akan sangat berbeda," tambahnya.
Chef Richard juga menekankan pentingnya marbling dalam memberikan pengalaman makan yang optimal.
"Memiliki marbling pada daging membuat Anda merasakan kenikmatan saat mengunyah daging sapi. Tak perlu terlalu repot saat mengunyah, apalagi jika dimasak dengan tepat, entah itu medium, rare, atau medium well," tutupnya.
Dengan memahami marbling dan cara menentukan marbling grade, Anda bisa lebih bijak dalam memilih daging untuk menghasilkan olahan yang empuk, juicy, dan penuh cita rasa. (Z-1)
Terkadang kita terlalu tenggelam dalam rutinitas pekerjaan yang selalu dikejar oleh target dan deadline. Sehingga kita lupa untuk memberikan jeda pada tubuh, pikiran, dan jiwa.
Event ini melibatkan 45 sekolah dan 675 tim dari tiga kota, dimulai dengan Roadshow ke masing-masing sekolah.
Kolaborasi ini bertujuan untuk mengeksekusi program-program nyata dan berdampak yang melibatkan pelaku industri kuliner lintas sektor, melalui berbagai aktivasi dan inisiatif bersama.
Pertamina Patra Niaga menggelar Bright Gas Cooking Competition (BGCC) 2025 di Makassar, Sulawesi Selatan.
Dunia kuliner dan hiburan Bandung resmi naik kelas dengan kehadiran Karbon, destinasi terbaru yang menyala di rooftop lantai 16 Hotel Indigo Bandung Dago Pakar.
Tahun ini, Le Grand Chef 2025 mengangkat tema Bring Eat On, sebuah ajakan untuk menjadikan memasak sebagai proses mengenal dan mengekspresikan diri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved