Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
HARI Kopi Internasional, yang diperingati setiap 1 Oktober. Peringatan ini adalah sebuah momen penting yang dirayakan pecinta kopi di seluruh dunia.
Peringatan ini tidak hanya untuk merayakan kelezatan kopi, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran tentang keberagaman kopi dan tantangan yang dihadapi para petani kopi.
Hari Kopi Internasional pertama kali diperingati tahun 2015. Inisiatif ini diusulkan International Coffee Organization (ICO) sebagai upaya untuk merayakan kopi sebagai salah satu minuman yang paling populer di dunia.
Baca juga : Center of Excellence Dukung Penguatan Petani Kopi di Kabupaten Bandung
Pada tahun tersebut, ICO mengundang para pemangku kepentingan, mulai dari petani hingga konsumen, untuk berpartisipasi dalam perayaan kopi dengan berbagai acara, seminar, dan festival yang mempromosikan budaya kopi dan keberlanjutan industri kopi.
Hari ini berfungsi sebagai platform untuk meningkatkan kesadaran tentang tantangan yang dihadapi oleh petani kopi, termasuk perubahan iklim, fluktuasi harga, dan ketidakadilan sosial. Dengan meningkatkan kesadaran ini, diharapkan akan ada dukungan yang lebih besar untuk praktik pertanian yang berkelanjutan dan perdagangan yang adil.
Kopi bukan hanya tentang rasa; setiap varietas kopi memiliki cerita dan karakteristik uniknya. Peringatan ini mendorong masyarakat untuk mengeksplorasi dan menghargai berbagai jenis kopi yang ada, dari kopi Arabika yang halus hingga Robusta yang kuat.
Baca juga : Harga Kopi Melejit, Petani Khawatirkan Pencurian yang Makin Marak
Hari Kopi Internasional juga berfungsi untuk menghubungkan masyarakat dengan komunitas kopi. Dengan menikmati secangkir kopi, kita dapat memberikan dukungan kepada para petani kopi dan komunitas yang bergantung pada industri ini untuk mata pencaharian mereka.
Peringatan ini menyoroti berbagai cara kopi disajikan dan dinikmati di berbagai budaya di seluruh dunia. Acara dan kegiatan diadakan di berbagai negara untuk merayakan cara-cara unik menikmati kopi.
Pada Hari Kopi Internasional, berbagai acara diadakan di seluruh dunia, termasuk festival kopi, acara penggalangan dana, dan seminar tentang keberlanjutan dalam industri kopi. Banyak kafe dan kedai kopi juga menawarkan diskon atau promosi khusus untuk menarik pelanggan dan merayakan momen ini.
Dengan mengenal sejarah dan tujuan Hari Kopi Internasional, diharapkan masyarakat dapat lebih menghargai setiap cangkir kopi yang mereka nikmati, serta menyadari pentingnya mendukung para petani kopi yang bekerja keras untuk menyuplai bahan baku yang kita nikmati sehari-hari.
Hari Kopi Internasional adalah lebih dari sekadar merayakan kopi; ini adalah peringatan tentang dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dari industri kopi. Mari kita dukung petani kopi dan merayakan keberagaman serta kelezatan kopi yang telah menjadi bagian penting dari kehidupan kita. (International Coffee Organization/Z-3)
Kopi merupakan salah satu minuman paling populer di dunia, dikenal karena cita rasanya yang khas serta kandungan kafein yang memberi efek menyegarkan dan meningkatkan fokus.
Tiongkok justru bergerak cepat dengan membuka pasarnya bagi kopi Brasil, menyusul kenaikan bea masuk 50% oleh Donald Trump.
Manfaat dari pengukuran SROI pada pemberdayaan petani Kopi Langit Bali yakni untuk mengukur dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dari program pemberdayaan petani kopi.
PT Global Inovasi Maju (GIM), bagian dari Farmaklik Group, melepas ekspor kopi robusta Rejang Lebong ke pasar internasional.
Di tengah gejolak harga dan tekanan global, negara produsen yang mampu menghadirkan kualitas, cerita dan keberlanjutan akan tetap relevan di pasar dunia.
Sebanyak 54 ton kopi asal Kabupaten Subang, Jawa Barat, resmi diekspor ke Tiongkok melalui skema Sistem Resi Gudang (SRG),
Lewat Koperasi Agropuro Walida Sejahtera membantu mengedukasi petani kopi Sumbermalang hingga meningkatkan harga jual
Revitalisasi Kebun Kopi Cikoneng di Bogor dilakukan di atas lahan perkebunan seluas 10 hektare.
“Varietas yang kami kirim ke KKSI 2024 ini dari yang green bean-nya itu mix, 90% itu catimor dan 10% kurang lebih itu sigararutang."
Dalam upaya mendorong transformasi ekonomi di sektor pertanian, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya pembentukan korporasi bagi petani dan nelayan.
Hal ini bukan hanya bermanfaat bagi peningkatan pengetahuannya, melainkan berpotensi menunjang hubungan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Italia di bidang kopi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved