Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
POLIP rahim atau polip endometrium disebut sering tidak disadari perempuan. Kepala Klinik Melati RSAB Harapan Kita dr Agus Supriyadi, Sp.O.G, Subsp. F.E.R menjelaskan, polip endometrium merupakan tumor jinak yang berada di dalam kavum uteri di kanalis servikalis atau keluar servikalis.
“Warnanya kemerahan atau agak ungu. Gejalanya wanita sering kali tidak sadar dan sering kali menimbulkan pendarahan pascaberhubungan seksual,” kata dr Agus dalam penjelasan di Instagram RSAB Harapan Kita, Senin (23/12).
Penyebab lain adalah adanya infeksi atau keputihan pada organ intim wanita atau radang pada panggul.
Cara mencegahnya, kata dr Agus, antara lain dengan menjaga kelembapan dan kebersihan organ kewanitaan.
Menurutnya, kalau polip itu besar dia akan mengganggu masuknya sperma ke dalam rongga rahim sehingga tidak terjadi pembuahan. Dampak yang lain kalau polip itu besar dia akan mengganggu penempelan dari embrio ke dalam rongga rahim.
“Jadi bila polip itu besar seharusnya dilakukan tindakan pengangkatan polip. Bisa melalui histeroskopi operatif ataupun melalui kuretase,” ujarnya.
Dilansir dari laman Gleneagles Hospital, polip rahim atau polip endometrium adalah pertumbuhan jaringan secara berlebihan, tetapi bersifat jinak pada lapisan dalam rahim yaitu endometrium. Bentuk polip di permukaan uterine bisa rata atau memanjang hingga rongga rahim.
Meski umumnya bersifat jinak, polip rahim juga dapat menyebabkan gangguan menstruasi dan kesuburan. Perempuan yang sudah menstruasi umumnya memiliki polip. Namun, polip jarang ditemukan pada wanita yang sudah menopause.
Adapun gejala polip rahim antara lain siklus menstruasi yang tidak teratur; perdarahan hebat saat menstruasi; perdarahan atau flek di antara periode menstruasi; flek atau perdarahan setelah memasuki masa menopause; dan infertilitas.
Penyebab tumbuhnya polip rahim disebut belum diketahui secara pasti. Namun, polip endometrium erat kaitannya dengan perubahan kadar hormon estrogen karena hormon tersebut dapat memicu pertumbuhan lapisan endometrium. Pertumbuhan lapisan endometrium yang berlebihan diduga menyebabkan polip endometrium.
Sementara itu faktor risiko polip rahim di antaranya obesitas; menderita sindrom ovarium polikistik; tekanan darah tinggi; dan mengonsumsi tamoxifen, yaitu obat kanker payudara.(H-2)
Merawat wajah agar terhindar dari jerawat merupakan hal penting bagi banyak orang, terutama bagi yang rentan mengalami masalah kulit ini.
Perawatan kulit yang baik dapat membantu menjaga kulit tetap sehat, mencegah penuaan dini, mengurangi risiko penyakit kulit, serta meningkatkan rasa percaya diri.
Untuk meningkatkan kekebalan tubuh, selain pola makan sehat dan gaya hidup yang seimbang, penggunaan suplemen juga dapat menjadi pilihan.
Kasus penyakit autoimun mengalami peningkatan setelah pandemi covid-19. Hal ini diungkapkan oleh seorang dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan alergi imunologi
Infeksi bakteri pada vagina ini juga akan menyerang kepada semua usia. Bahkan, rata-rata usia perempuan yang terkena mulai dari 15 sampai 44 tahun.
Amandel merupakan jaringan lunak ini ialah bagian dari sistem limfatik yang bertugas untuk melawan virus dan bakteri yang masuk ke mulut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved