Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
CURUG Citambur di Desa Karangjaya, Kecamatan Pasirkuda, jadi salah satu
andalan destinasi wisata di wilayah selatan Kabupaten Cianjur. Pemerintah daerah terus menata kawasan, salah satunya akses infrastruktur jalan yang sekarang sudah dibeton.
Belum lama ini, di kawasan itu digelar Festival Curug Citambur. Tujuannya, untuk lebih mengenalkan destinasi wisata sekaligus seni dan budaya.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengapresiasi event Festival Curug Citambur. Tahun ini merupakan kali ke-10 digelar penyelenggaraannya.
Baca juga : Kunjungan Wisatawan ke Cianjur Trennya Naik dalam Tiga Tahun Terakhir
"Sejatinya, event ini harus digelar berkesinambungan setiap tahun. Bahkan kalau bisa setiap bulan mesti ada event-event yang digelar untuk menarik minat wisatawan datang berkunjung," katanya, Jumat (16/2).
Bagi dia, Festival Curug Citambur merupakan komitmen bersama menjaga dan mengembangkan potensi wisata dan budaya di Kabupaten Cianjur. Potensi di kawasan Curug Citambur sangat besar.
"Tak hanya memikat pandangan mata, tapi juga menyimpan sejuta pesona,"
terangnya.
Baca juga : Kampung Budaya Pandawangi di Cianjur Butuh Penataan
Menurut Herman, Festival Curug Citambur harus bisa jadi momentum
meningkatkan kesadaran masyarakat pentingnya melestarikan alam dan budaya. Termasuk menjaga kelestarian hidup bagi masyarakat.
"Diharapkan kehidupan masyarakat bisa lebih teratur yang berdampak terhadap keseimbangan dan keselarasan alam," ucapnya.
Di kawasan Curug Citambur terdapat juga rumah Abah Jajang yang sempat
viral. Bangunan rumah panggungnya menghadap langsung ke Curug
Citambur, sehingga memunculkan eksotisme.
Baca juga : Libur Akhir Tahun, Kunjungan Wisatawan ke Situs Megalitikum Gunung Padang Normal
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Curug Citambur, Yuceu, mengatakan Festival Curug Citambur rutin digelar setiap tahun. Tahun ini merupakan yang ke-10 kalinya dilaksanakan.
"Pada pelaksanaannya ditampilkan berbagai seni dan budaya seperti maenpo, jaipong, calung, dan berbagai upacara adat lainnya," katanya.
Dia berterima kasih kepada Pemkab Cianjur, terutama bupati, yang
sudah mendukung penuh kegiatan. Bahkan bupati dan jajaran menyempatkan
berkemping di kawasan wisata tersebut.
Baca juga : Tingkatkan Jumlah Wisatawan, Disbudpar Cianjur Susun Calendar of Event 2024
"Akses jalan juga sekarang sudah sangat bagus. Jalannya sudah dicor
sehingga bisa memudahkan akses bagi wisatawan," pungkasnya.
Pemerintah tengah mengusung konsep transformasi pendidikan yang mendorong proses pengembangan, pembaruan, dan penyesuaian paradigma baru sesuai tuntutan zaman.
Sejak pagi terjadi antrean panjang para pelamar di sepanjang bahu ruas jalan protokol tersebut. Panjang antrean mencapai 200 meter lebih.
Selain antisipasi sewaktu-waktu terjadi gangguan pasokan, juga mengantisipasi potensi kekeringan bersamaan kemungkinan terjadi kemarau.
Keterangan yang bersangkutan sangat penting karena pengadaan PJU tersebut terjadi di masa Dadan Ginanjar masih menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan.
Ciri-cirinya, warna padi berubah menguning dan mulai mengering sebelum waktunya.
Jambore Koperasi dan UMKM Expo BMC 2025 merupakan wujud komitmen pemerintah daerah mendukung pertumbuhan dan pemberdayaan koperasi serta UMKM.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved