Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
DINAS Koperasi UMKM Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten
Cianjur, Jawa Barat, mulai mengonsep pasar tradisional menjadi daya pikat wisata daya bagi masyarakat. Upaya itu dilakukan untuk menggeliatkan kembali aktivitas pasar tradisional yang akhir-akhir ini terpuruk akibat dampak penjualan secara daring.
Kepala Diskoperdagin Kabupaten Cianjur, Komarudin, menyatakan perlu
dilakukan inovasi menggeliatkan kembali pasar tradisional yang akhir-akhir kondisinya cukup memprihatinkan. Pihaknya berpikir keras
agar aktivitas pasar-pasar tradisional bisa kembali meraih masa-masa
emasnya seperti dulu.
"Minimalnya kita menggeliatkan dulu tingkat kunjungan. Kami terus berupaya agar promosi bisa mengena langsung kepada masyarakat. Bisa jadi ini semacam pasar tradisional yang dibalut dengan wisata. Dalam arti, wisata ini sekalipun mereka hanya melihat-lihat, tapi bisa datang berkunjung ke pasar," kata Komarudin, Jumat (27/10).
Inovasi yang dilakukan Diskoperdagin di antaranya dengan memaksimalkan
promosi di media sosial. Hasilnya, terjadi progres peningkatan angka kunjungan yang cukup signifikan.
"Kami catat ada 5.700 orang yang berkunjung ke pasar setelah ramai promo di medsos. Tahap awal sasarannya yakni produk-produk sandang. Seperti kita ketahui, selama ini produk sandang kalah bersaing dari penjualan secara online. Hasil pendataan kita, terjadi penurunan hampir 70% dari produk fesyen," ujarnya.
Media sosial dianggap menjadi salag satu median penting menyampaikan pesan bahwa berbelanja di pasar tradisional segala ada. Hanya dengan uang Rp200 ribu, masyarakat bisa mendapatkan banyak produk.
"Bisa membeli fesyen, sembako, dan lainnya. Puncaknya pada Sabtu kami
akan menggelar lomba fesyen. Syaratnya, peserta diharuskan menggunakan busana yang dibeli dari pasar. Kemudian mereka harus memotret kemudian diunggah di media sosial. Sudah cukup banyak yang mendaftar, di antaranya dari kalangan ASN," pungkasnya. (SG)
Sejak pagi terjadi antrean panjang para pelamar di sepanjang bahu ruas jalan protokol tersebut. Panjang antrean mencapai 200 meter lebih.
Selain antisipasi sewaktu-waktu terjadi gangguan pasokan, juga mengantisipasi potensi kekeringan bersamaan kemungkinan terjadi kemarau.
Keterangan yang bersangkutan sangat penting karena pengadaan PJU tersebut terjadi di masa Dadan Ginanjar masih menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan.
Ciri-cirinya, warna padi berubah menguning dan mulai mengering sebelum waktunya.
Jambore Koperasi dan UMKM Expo BMC 2025 merupakan wujud komitmen pemerintah daerah mendukung pertumbuhan dan pemberdayaan koperasi serta UMKM.
Jenis BPTHB-nya meliputi pembayaran pokok pajak jual beli, tukar menukar, hibah, hibah wasiat, waris, dan hadiah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved